Drama PDIP: Megawati Soekarnoputri Hadapi Tekanan Besar, Ahok vs Anies di Pilkada Jakarta 2024

Adian menegaskan bahwa keputusan akhir akan ditentukan oleh Megawati, dan semua kader, termasuk para Ahokers, harus siap mengikuti arahan tersebut.

Menurutnya, perbedaan pendapat dalam proses politik adalah hal yang wajar, namun loyalitas terhadap keputusan pimpinan adalah kunci.

Mengapa Semua Mata Tertuju pada Megawati?

Di balik sorotan publik, ada dinamika internal yang kompleks.

Megawati Soekarnoputri, sebagai tokoh sentral dalam PDIP, memegang peranan kunci dalam menentukan arah dukungan partai.

Sebagai tokoh yang telah lama memimpin PDIP, Megawati dikenal memiliki pandangan dan strategi politik yang matang.

Baca Juga: Ratu Dewa dan Prima Salam: Duet Mengejutkan Menuju Pilkada Palembang 2024

Namun, bagaimana dia akan menavigasi tekanan dari berbagai pihak, termasuk dari pendukung Ahok, menjadi pertanyaan besar.

“Begini, begini. Ibu-ibu punya anak tak di rumah. Anaknya punya banyak keinginan, tidak? Banyak. Nah ketika ibu-ibu memutuskan sesuatu yang mungkin berbeda dengan keinginan anaknya, apakah tujuannya untuk mencelakakan anaknya? Tidak. Nah sama, itulah yang ada di ibu kita Megawati,” jelas Adian, memberikan analogi yang menggambarkan keyakinan pada kebijaksanaan Megawati dalam mengambil keputusan.

Dua Nama Besar, Satu Pilihan

Sementara Ahokers berharap Megawati akan memilih Ahok, muncul pula nama Anies Baswedan yang semakin menguat sebagai kandidat.

Anies, yang baru-baru ini mengunjungi kantor PDIP, juga memiliki dukungan dari sejumlah partai seperti Partai Hanura, Partai Ummat, dan Partai Buruh.

Ini menambah lapisan kompleksitas dalam pemilihan calon gubernur Jakarta yang akan diusung oleh PDIP.

Baca Juga: Siapa yang Dilaporkan Azizah Salsha ke Bareskrim?

Sumber internal PDIP mengungkapkan bahwa meskipun Anies Baswedan tidak akan dikaderkan sebagai anggota PDIP, dia tetap akan dipasangkan dengan kader PDIP.