Prabowo Subianto Bertemu Presiden Erdoğan: Langkah Strategis Memperkuat Kemitraan Indonesia-Turki

Purwakarta Online, Ankara, 30 Juli 2024 — Menteri Pertahanan Republik Indonesia sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto, melakukan kunjungan penting ke Turki dan bertemu langsung dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan di Istana Kepresidenan Turki, Ankara.

Pertemuan ini tidak hanya memperkuat hubungan diplomatik kedua negara, tetapi juga membuka lembaran baru dalam kemitraan strategis yang telah terjalin lama.

Kedatangan Prabowo disambut dengan upacara kenegaraan yang penuh kehormatan.

Erdoğan, yang secara pribadi menyambutnya di Istana, berjabat tangan hangat dengan Prabowo sebelum keduanya berjalan bersama menuju ruang pertemuan.

Baca Juga: Presiden Serbia Yakin Kepemimpinan Prabowo Subianto Akan Bawa Indonesia Menuju Kesuksesan Besar

Dalam momen bersejarah ini, Presiden Erdoğan secara resmi memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Prabowo sebagai presiden baru Indonesia.

Ia juga mengundang Prabowo untuk kembali berkunjung ke Turki setelah pelantikan resminya.

"Merupakan suatu kehormatan besar bagi saya untuk diterima oleh Yang Mulia Recep Tayyip Erdoğan, Presiden Republik Türkiye, untuk membahas hubungan bilateral kita yang komprehensif," ujar Prabowo, mengekspresikan rasa terhormatnya atas sambutan yang begitu hangat di Turki.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menegaskan pentingnya Turki bagi Indonesia, bukan hanya sebagai negara sahabat, tetapi juga sebagai mitra utama dalam berbagai sektor strategis, terutama di bidang pertahanan.

Baca Juga: Latihan Berat Persib Bandung di Bawah Asuhan Bojan Hodak: Kunci Persiapan Liga 1 2024/2025

Ia menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat kemitraan ini.

"Dengan banyaknya peluang yang ada di hadapan kita, Indonesia berkomitmen untuk lebih memperkuat kemitraan strategis dengan Türkiye. Kami tetap bertekad untuk meningkatkan persahabatan historis antara kedua negara," tegas Prabowo.

Selain bertemu dengan Presiden Erdoğan, Prabowo juga mengadakan pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi Turki, termasuk Menteri Luar Negeri Hakan Fidan dan Menteri Pertahanan Yaşar Güler.

Dalam diskusi tersebut, mereka membahas sejumlah kerja sama di sektor-sektor prioritas seperti industri pertahanan, perdagangan, energi, konstruksi, dan kesehatan.