Tantangan Moral dan Etika Politik dalam Pemilu 2024: Suara Nur Hamidah dari Fraksi PKB, Begini!

Purwakarta Online - Rapat paripurna DPR diwarnai oleh suara luhur Nur Hamidah dari Fraksi PKB daerah pemilihan Jawa Tengah 4.

Dengan penuh kesadaran akan pentingnya kedaulatan rakyat, Hamidah menegaskan prinsip-prinsip yang harus menjadi landasan pemilu: kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan etika yang tinggi.

Namun, realitas brutal dan menyakitkan pemilu 2024 menunjukkan tantangan besar terhadap moral dan etika politik.

Tantangan Moral dan Etika Politik:

Sejak era reformasi 98, Hamidah sebagai pelaku sejarah telah menyaksikan berbagai pemilu.

Baca Juga: Kontroversi Program Makan Siang Gratis di Sekolah: Pendanaan Pendidikan Terancam Tergerus

Namun, pemilu 2024 menjadi sorotan karena brutalitas dan ketidakjelasannya. Berbagai desas-desus kecurigaan dan kecurangan mencuat, memicu keresahan di kalangan akademisi, budayawan, mahasiswa, bahkan rakyat biasa.

Tanggung Jawab Moral dan Politik:

Dalam rapat paripurna, Hamidah menegaskan tanggung jawab moral dan politik kita sebagai wakil rakyat.

Diam tidaklah menjadi pilihan ketika suara-suara yang menyuarakan kecurigaan mulai terdengar.

Dewan perwakilan rakyat harus bertindak, mendengarkan, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat melalui langkah-langkah konstitusional, termasuk hak angket.

Baca Juga: DPR RI Dukung Penggunaan Hak Angket untuk Selidiki Dugaan Kecurangan Pemilu 2024

Mencari Kepastian dalam Proses Pemilu:

Melalui rapat paripurna, DPR berkomitmen untuk memberikan kepastian bahwa seluruh proses pemilu 2024 berdasarkan pada kedaulatan rakyat, kejujuran, keadilan, dan etika yang tinggi.

Langkah-langkah konstitusional akan diambil untuk menerangi proses pemilu dan mengakhiri desas-desus kecurigaan yang meresahkan.