Demo Massa di DPR: Desak Pemakzulan Jokowi dan Menolak Kecurangan Pilpres!

Purwakarta Online - Sejumlah elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, pelajar, dan buruh, menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI pada Jumat, 1 Maret 2024.

Aksi ini melibatkan ribuan massa yang memiliki agenda menolak kecurangan Pilpres, mendesak penurunan harga sembako, mendukung hak angket pemakzulan Presiden Joko Widodo, serta menuntut penggantian komisioner KPU RI.

Aksi demo ini menjadi sorotan utama dalam dinamika politik tanah air, di mana masyarakat secara bersama-sama menyuarakan aspirasi mereka terkait kondisi negara.

Selain itu, ada pula elemen masyarakat yang mengatasnamakan area atau aliansi relawan Anis, yang menggelar salat Jumat berjamaah di lokasi aksi.

Baca Juga: Prabowo Dorong Inovasi Teknologi di UKRI: Fokus Fakultas Matematika dan Fisika

Salat Jumat ini dipimpin oleh ketua umum DPP Gerakan Nasional Gemilang Legisan Samtafsis, menunjukkan adanya koordinasi antara kelompok demonstran.

Dalam rangka menjaga keamanan dan kelancaran aksi, polisi mengerahkan sebanyak 2.590 personel gabungan yang berjaga di sekitar DPR MPR RI.

Tindakan ini dilakukan terkait pengelolaan arus lalu lintas yang bersifat situasional, serta sebagai respons terhadap perkembangan dinamika di lapangan.

Polisi menegaskan kesiapannya untuk melakukan pengalihan arus jika masa demo bertambah, terutama dari kawasan Semanggi.

Baca Juga: TREASURE Kembali Memukau dengan Mini Album Jepang Terbaru REBOOT -JP SPECIAL SELECTION-

Meskipun aksi demo berlangsung dengan damai, polisi mengimbau agar para demonstran tidak melakukan aksi provokatif yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.

Dalam pengawalan aksi ini, polisi juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk mengantisipasi segala kemungkinan.

Seiring dengan itu, selama aksi demo berlangsung, beberapa narasumber di atas panggung menyampaikan pidato mereka.

Pidato-pidato tersebut mencakup tuntutan terkait kebijakan pemerintah, penolakan terhadap hak angket, dan dukungan terhadap pemakzulan Presiden Joko Widodo.