Kenaikan Harga Daging Ayam Mengguncang Pasar Tradisional di Gunung Meriah, Aceh Singkil

photo author
- Selasa, 27 Februari 2024 | 14:12 WIB
Daging ayam dapat disajikan dalam aneka hidangan tradisional. (pixabay.com)
Daging ayam dapat disajikan dalam aneka hidangan tradisional. (pixabay.com)

Purwakarta Online - Gunung Meriah, Aceh Singkil, Pasar tradisional di Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, tengah dilanda goncangan ekonomi akibat kenaikan harga drastis daging ayam.

Sejak harga daging ayam melambung dari 30.000 per kilogram, pedagang di pasar ini merasakan dampak yang signifikan terhadap omset mereka.

Pedagang-pedagang lokal mengeluhkan penurunan omset hingga 20% sejak kenaikan harga tersebut.

Harga yang mahal memaksa pembeli untuk memangkas jumlah pembelian mereka, dengan banyak yang beralih dari pembelian 1 kilogram menjadi setengah kilogram.

Baca Juga: Ungkap Kasus Pelecehan, Polda Metro Jaya Tangani Kasus Dugaan Pelecehan Seksual di Universitas Pancasila

Seorang pedagang ayam yang enggan disebutkan namanya mengatakan, "Kenaikan harga daging ayam sangat mempengaruhi omset kami. Banyak pembeli yang mengurangi jumlah pembelian, karena harganya yang mahal."

Penyebab kenaikan harga ini disinyalir karena kurangnya pasokan dari Provinsi Sumatera Utara, sumber utama pasokan daging ayam di daerah ini.

Sebagian besar pedagang ayam di Aceh Singkil mengandalkan pasokan dari provinsi tersebut, namun dengan kurangnya pasokan, pasar lokal mengalami keterpurukan.

Dalam situasi ini, pedagang ayam di Gunung Meriah memperjuangkan kelangsungan usaha mereka sambil berharap pasokan daging ayam dari Sumatera Utara kembali normal untuk mengembalikan stabilitas harga.

Meskipun demikian, kekhawatiran akan kenaikan harga dan dampaknya terhadap daya beli masyarakat tetap menghantui pasar tradisional ini.

Baca Juga: Orang belum Banyak Tahu; Lima Rahasia Tatapan Mata yang Membuat Wanita Jatuh Cinta: Mengungkap Strategi yang Efektif

Kondisi ekonomi yang tidak stabil ini menunjukkan pentingnya dukungan terhadap produksi lokal dan diversifikasi sumber pasokan.

Hal ini menjadi pembelajaran bagi pemerintah setempat untuk meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi lokal di masa depan.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X