Ganjar Pranowo Komentari Jokowi dan Prabowo Makan Bakso di Magelang: Simbol Dukungan yang Meyakinkan!

photo author
- Senin, 29 Januari 2024 | 19:55 WIB
Jokowi dan Prabowo Santap Bakso Bandongan di Kios Kaki Lima Magelang, Jawa Tengah (Ist)
Jokowi dan Prabowo Santap Bakso Bandongan di Kios Kaki Lima Magelang, Jawa Tengah (Ist)

PurwakartaOnline.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengejutkan banyak pihak dengan makan bersama di Magelang, Jawa Tengah.

Meskipun acara tersebut memunculkan berbagai interpretasi, Mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menilai bahwa makan bakso bersama tersebut merupakan simbol yang makin meyakinkan dukungan.

Menurut Ganjar, makan bersama ini memunculkan berbagai pertanyaan terkait regulasi dan fakta, namun ia menekankan bahwa hal tersebut tidak seharusnya dikategorikan sebagai kampanye.

"Ya kadang-kadang menjadi bias mana fakta mana regulasi, nanti pasti akan ada orang yang bertanya soal ini. 'Cuti kah saudara?' Begitu. Nanti yang lain akan menjawab bahwa 'ini bukan kampanye'," ungkapnya dengan bijak.

Baca Juga: Skandal Pemotongan Insentif ASN: Kasubag Umum BPPD Sidoarjo Jadi Tersangka

Ganjar juga menyoroti perdebatan antara fakta dan aturan, menyatakan bahwa kekuasaan sebaiknya digunakan sesuai aturan yang berlaku.

Ia menegaskan bahwa masyarakat sipil berharap agar semua pihak tetap netral dan tidak berpihak, serta mengingatkan agar kekuasaan dijalankan sesuai ketentuan untuk menjaga demokrasi yang sedang berjalan dengan baik.

Sebelumnya, Jokowi dan Prabowo menghadiri peresmian Gedung Graha Utama Akademi Militer (Akmil) Magelang.

Usai acara tersebut, keduanya terlihat santai berbincang sambil menikmati hidangan bakso.

Baca Juga: Guntur Soekarnoputra Turun Gunung, Ajak Rakyat Indonesia menangkan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Pilpres 2024

Jokowi menjelaskan kepada wartawan bahwa setelah meresmikan gedung, mereka memutuskan untuk menikmati hidangan tersebut.

Ganjar Pranowo menilai bahwa simbol dukungan yang makin meyakinkan dapat lebih ditegaskan dengan adanya sebuah statement terbuka.

Ia berpendapat bahwa hal tersebut akan mencegah interpretasi yang berbeda dan mendukung transparansi dalam politik.

"Buat kami makin bagus apalagi kalau ada statement terbuka sehingga nanti tidak ada interpretasi lain dan kami sangat menghormati itu," tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X