KH Said Aqil Siradj Dukung AMIN: Menyelami Dukungan Mantan Ketum PBNU

photo author
- Minggu, 14 Januari 2024 | 16:04 WIB
Direktur Pascasarjana Unwahas Mahmutarom,Wakil Rektor Helmi Purwanto dan Nur Cholid,hingga guru besar Said Aqil Siradj hadir di aula FK Gunungpati. (Suaramerdeka.com/ Hari Santoso)
Direktur Pascasarjana Unwahas Mahmutarom,Wakil Rektor Helmi Purwanto dan Nur Cholid,hingga guru besar Said Aqil Siradj hadir di aula FK Gunungpati. (Suaramerdeka.com/ Hari Santoso)

PurwakartaOnline.com - Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, menjadi saksi berjalannya haul KH Bisri Syansuri ke-45 yang dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Mantan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj.

Dalam sambutannya, Said Aqil merinci dukungannya pada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin.

Said mengungkapkan bahwa Cak Imin bukan hanya figur politik, tetapi juga dulu adalah tetangganya yang masih "bodolan" dengan mobil Kijang tahun 1996.

Baca Juga: JPP, TKN Fanta, dan Relawan Digital PRIDE: Merajut Dukungan untuk Pemilu Damai 2024

"Saya dukung (AMIN), 100%. Tapi saya ini apa wong Ketua NU bukan, ketua partai ya bukan," tegas Said Aqil, memberikan dukungan penuh meski tanpa jabatan resmi.

Dalam perbandingan yang disampaikan dengan cerita Nabi Ibrahim, Said Aqil menyamakan dirinya dengan semut yang, meski dianggap kecil dan tidak berpengaruh, tetap bersikeras berada di pihak yang benar.

"Hanya ketahuilah bahwa saya ada di pihak 01," tambahnya.

Baca Juga: Membangun Sinergi Komite Ekraf Purwakarta Melalui Raker 2024

Said Aqil juga menegaskan kesetiaannya pada kontestasi politik dengan menggambarkan simbolik semut yang, meski kecil, tetap berpihak pada kebenaran.

Dalam acara haul KH Bisri, tokoh-tokoh seperti Anies Baswedan, Habib Umar Muthahar, dan sejumlah kiai lainnya turut memeriahkan acara tersebut.

Sebagai tokoh yang memiliki pengaruh di kalangan NU dan masyarakat luas, dukungan Said Aqil pada Anies Baswedan dan Cak Imin memberikan warna baru dalam dinamika politik tanah air.

Baca Juga: Mengenang KH Achmad Siddiq: Ulama Karismatik Pemimpin NU, Wafat 23 Januari

Dengan penuh keyakinan, ia menegaskan posisinya, meskipun tanpa jabatan resmi, sebagai bagian dari pihak yang dipilihnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Febri Nugrahadi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X