PURWAKARTA ONLINE - Awal pernikahan dan kehamilan pertama sering digambarkan sebagai masa penuh kebahagiaan.
Namun kenyataannya, banyak ibu muda justru merasa kaget dengan perubahan besar yang terjadi.
Dalam wawancara eksklusif di Wanayasa Purwakarta, 25 November 2025, Bidan Hilmy Hafizha, A.Md.Keb., menjelaskan bahwa fase ini sangat rawan mengganggu kesehatan mental ibu.
1. Masa Awal Pernikahan: Periode Adaptasi Paling Berat
Masuk ke kehidupan baru berarti masuk ke pola hidup baru. Perubahan lingkungan, rutinitas, peran sebagai istri, dan ekspektasi keluarga besar sering membuat ibu muda merasa kewalahan.
Banyak ibu mengaku merasa harus sempurna sejak awal: rumah rapi, masakan enak, selalu tampil baik. Padahal, menurut Bidan Hilmy, menjadi istri adalah proses, bukan ajang lomba.
Baca Juga: Dukungan Suami dan Keluarga Menentukan Kesehatan Mental Ibu Hamil, Ini Penjelasan Bidan Hilmy
2. Kehamilan Pertama: Perubahan Emosi Tak Terhindarkan
Saat kehamilan datang, tantangan mental meningkat. Tubuh berubah, hormon naik turun, tidur tidak teratur, pikiran mudah cemas.
Banyak ibu bertanya-tanya, "Kok saya jadi mudah marah?"
Atau, "Kok saya jadi takut hal-hal kecil?"
Bidan Hilmy menjelaskan bahwa semua itu normal dan merupakan bagian dari perjalanan kehamilan.
3. Suami sebagai Sumber Kekuatannya
Di fase paling rapuh inilah dukungan suami memainkan peran kunci. Suami bisa membantu ibu melewati masa adaptasi dengan: