“Datanya setiap hari masuk dari Puskesmas, kita cocokkan dengan SPPG,” kata Menkes Budi di Istana Negara, Rabu (8/10/2025).
Ia menambahkan, mekanisme publikasi data akan diatur agar transparan dan akurat. Bahkan, sistem pelaporan diusulkan meniru model saat pandemi COVID-19, dengan update rutin harian atau mingguan.
Kemenkes juga menggandeng BPOM dan Kemendagri untuk melakukan pengawasan eksternal terhadap SPPG setiap minggu. Sementara BGN akan tetap memegang kendali pengawasan harian di lapangan.
Baca Juga: Branding Bikin Bisnis Naik Kelas
Akademisi UGM: Too Much, Too Soon!
Dari dunia kampus, peringatan datang dari Guru Besar Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc.
Dalam wawancaranya di situs resmi UGM.ac.id, ia menyebut akar persoalan terletak pada lemahnya pengawasan dan ambisi target yang terlalu besar dalam waktu singkat.
“Target pemerintah menyasar 80 juta siswa di tahun pertama itu terlalu cepat. Istilahnya too much too soon, apalagi membangun 30 ribu dapur SPPG bukan hal kecil,” ujarnya, Jumat (26/9/2025).
Menurutnya, pengawasan kualitas dan keamanan pangan harus menjadi prioritas utama.
“Memasak ribuan porsi dalam waktu singkat bisa menyebabkan makanan tidak matang merata atau terkontaminasi bakteri patogen,” tambahnya.
Baca Juga: Tangis Haru di MTsN 1 Purwakarta, Kasus Bullying Berakhir Damai Lewat Restorative Justice
Dampak dan Risiko Jangka Panjang
Prof. Sri menilai, jika pengawasan tidak diperbaiki, dampak jangka panjangnya bisa serius: menurunnya kepercayaan publik dan gangguan kesehatan anak-anak.
“Keracunan yang berulang bisa menurunkan nafsu makan dan mengganggu pertumbuhan, padahal tujuannya justru untuk meningkatkan gizi,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya payung hukum khusus untuk menjamin keamanan pangan sekolah, seperti yang diterapkan di Jepang melalui undang-undang makan siang nasional. Namun, ia memahami proses pembentukan regulasi itu membutuhkan waktu.
Artikel Terkait
Persiapan TC Taekwondo di MA YPPA Cipulus
10 Tips Memulai Bisnis yang Sukses
Google AdSense Umumkan Aturan Baru 6 November 2025: Publisher Wajib Siap dengan Authorized Buyers!
Dari Limbah Paralon Jadi Dolar, UMKM Solo Binaan BRI Tembus Pasar Asia!
Tangis Haru di MTsN 1 Purwakarta, Kasus Bullying Berakhir Damai Lewat Restorative Justice
180 Menit Menuju Piala Dunia: Indonesia Siap Hadapi Arab Saudi dan Irak
Branding Bikin Bisnis Naik Kelas
Ramalan 12 Zodiak Kamis 9 Oktober 2025: Rezeki Aries Mengalir Deras, Cinta Virgo Diuji Kesabaran!
PLTS Cirata Purwakarta: Raksasa Energi Surya Asia Tenggara yang Jadi Kebanggaan Indonesia