Dari Limbah Paralon Jadi Dolar, UMKM Solo Binaan BRI Tembus Pasar Asia!

Pemberdayaan BRI Sukses Bawa UMKM di Solo Sulap Limbah Jadi Produk Bernilai Tinggi

PURWAKARTA ONLINE, Solo - Siapa sangka, limbah pipa paralon yang sering dianggap tak berguna, justru bisa jadi jalan menuju kesuksesan ekspor?

Di tangan kreatif Eko S. Muryanto, warga Solo, limbah itu disulap menjadi sangkar burung dan akuarium bernilai tinggi yang kini menembus pasar mancanegara.

Cerita inspiratif ini bermula pada tahun 2014. Saat itu, Eko mendengar keluhan para pecinta burung: sangkar kayu mudah rusak, dimakan tikus, dan cepat lapuk.

Dari situ, muncul ide sederhana namun brilian, mengganti bahan kayu dengan limbah pipa PVC dan akrilik.

“Paralon bekas yang orang anggap sampah, kami manfaatkan jadi produk kuat dan tahan lama,” tutur Eko.

Baca Juga: Google AdSense Umumkan Aturan Baru 6 November 2025: Publisher Wajib Siap dengan Authorized Buyers!

Dari Bengkel Kecil ke Pasar Ekspor

Awalnya, EANK Solo, nama usaha milik Eko, hanya melayani pesanan dari komunitas burung lokal.

Tapi kualitas produk yang awet dan desain yang menarik membuat usahanya cepat berkembang.

Tak butuh waktu lama, EANK Solo mulai menarik minat pembeli luar negeri.

Kini, produknya telah menembus pasar Singapura, Taiwan, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Sebuah capaian besar bagi UMKM yang bermula dari daur ulang limbah rumah tangga.

Baca Juga: 10 Tips Memulai Bisnis yang Sukses