PURWAKARTA ONLINE - Situ Buleud, salah satu ikon wisata Purwakarta, selalu menarik perhatian.
Dengan Taman Air Mancur Sri Baduga yang megah, destinasi ini menjadi magnet wisatawan lokal maupun mancanegara.
Namun, kabar terbaru tentang pengambilalihan pengelolaan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mengundang berbagai reaksi.
Pernyataan Gubernur Terpilih
Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyado, menyampaikan wacana ini beberapa waktu lalu.
Ia menegaskan bahwa pengelolaan Situ Buleud dan Taman Air Mancur Sri Baduga perlu dioptimalkan agar bisa memberikan manfaat lebih besar.
“Ini bukan hanya soal estetika, tetapi juga bagaimana destinasi ini bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi daerah,” ujar Dedi.
Baca Juga: Belum Dilantik, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein Serangan Jantung!
Apa yang Akan Berubah?
Jika rencana ini terealisasi, pengelolaan Situ Buleud tidak lagi sepenuhnya berada di bawah Pemerintah Kabupaten Purwakarta.
Pemprov Jabar akan mengambil alih sebagian atau seluruh pengelolaannya.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas pengelolaan, mulai dari infrastruktur, promosi wisata, hingga layanan pengunjung.
Namun, tidak sedikit yang mempertanyakan dampak pengambilalihan ini terhadap otonomi daerah.
Situ Buleud bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga bagian dari identitas masyarakat Purwakarta.
Artikel Terkait
Nantikan Keajaiban Air Mancur Sri Baduga di Situ Buleud Purwakarta: Spesial Tahun Baru 2024
Situ Buleud, Ikon Purwakarta yang Menyimpan Sejarah Panjang
Dari Hutan Belantara ke Ikon Wisata, Transformasi Situ Buleud Purwakarta
Misteri dan Fakta Situ Buleud, Antara Legenda dan Realita
Potret Situ Buleud Zaman Dulu, Dari Hutan Belantara hingga Ikon Purwakarta
Mengupas Legenda dan Masa Depan Situ Buleud
Sejarah Situ Buleud, Ikon Purwakarta yang Kaya Nilai Sejarah dan Budaya