PURWAKARTA ONLINE, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo optimistis ekonomi Indonesia tahun depan akan tetap mampu tumbuh sekitar 4,5 persen sampai 5,3 persen di tengah bayangan gejolak global.
“Pertumbuhannya akan cukup baik 4,5 persen sampai 5,3 persen pada 2023,” katanya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Jakarta, Rabu.
Perry menjelaskan pertumbuhan 4,5 sampai 5,3 persen pada 2023 tersebut akan didukung oleh beberapa faktor mulai dari ekspor, konsumsi dan investasi yang meningkat.
Baca Juga: Rhenald Kasali Kritik PHK Massal Ruangguru: Numpang Exit Lewat Isu Resesi!
Selain itu, pertumbuhan ini juga akan tercapai dengan adanya hilirisasi, pembangunan infrastruktur, penanaman modal asing hingga aktivitas pariwisata.
Tak hanya optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi, Perry juga yakin bahwa inflasi yang masih tinggi saat ini akan kembali turun ke sasaran 3 plus minus 1 persen pada tahun depan.
Ia menjelaskan kebijakan suku bunga melalui langkah front loaded, pre-emptive dan forward looking secara terukur akan menurunkan ekspektasi inflasi sangat tinggi.
Baca Juga: Wanita lebih memilih pria banyak duit meskipun anu-nya kecil!
“Bahkan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran 3 plus minus 1 persen lebih awal yaitu pada semester I-2023,” ujarnya.
Ia turut memastikan nilai tukar rupiah akan tetap terjaga dan menguat pada 2023 apabila gejolak global mulai mereda.
Rupiah akan terjaga didukung oleh fundamental ekonomi Indonesia yang baik, pertumbuhan tinggi, inflasi rendah dan imbal hasil surat berharga negara (SBN) yang menarik.
Baca Juga: Rambut Putih ciri stres berlebihan!
Kebijakan stabilisasi rupiah dari tekanan global dilakukan sekaligus untuk pengendalian inflasi serta menstabilkan makroekonomi dan sistem keuangan.
Stabilitas eksternal Indonesia tahun depan pun diyakini tetap menguat dengan transaksi berjalan seimbang, neraca modal surplus dari penanaman modal asing dan harapan masuknya kembali investasi portofolio serta cadangan devisa meningkat.
Artikel Terkait
OJK perpanjang kebijakan restrukturisasi kredit hingga tahun 2024!
PHK Massal Ruangguru, CEO Ruangguru Adamas Belva meminta maaf!
PHK Massal Ruangguru, Kritik Rhenald Kasali: Lagi-lagi resesi global jadi kambing hitam!
Rhenald Kasali Kritik PHK Massal Ruangguru: Numpang Exit Lewat Isu Resesi!
PHK Massal Ruangguru bikin eks karyawan kapok kerja di startup!
3 dewan Fed inginkan kenaikan suku bunga diskonto lebih kecil!
52,9 juta NIK terintegrasi NPWP per November 2022!
Bank of America sebut Resesi dapat paksa Fed turunkan suku bunga, imbal hasil jatuh!
Penerbangan langsung antara China dan Israel kembali dibuka!
Minyak Asia Menguat Didorong Penurunan Stok AS!