PURWAKARTA ONLINE - Pian Ahmad Sopian, petani sayuran di Kelompok Tani Barong Mulya memberikan gambaran usaha pertanian saat ini.
Di wilayahnya, Kabupaten Purwakarta bagian selatan hampir setiap hari diguyur hujan.
Hal ini menyebabkan tanaman rentan diserang hama sekaligus penyakit.
Padahal bulan Juli biasanya musim kemarau, tetapi berbeda dengan tahun ini.
Dengan serangan hama dan penyakit lebih eksplosif, menjadikan petani lebih intensif lagi dalam pemeliharaan tanaman.
Harga pestisida, pupuk dan upah kerja naik!
Tantangan bagi petani saat ini ditambah lagi dengan kenaikan biaya usaha.
Pestisida, pupuk dan upah kerja mengalami kenaikkan harga.
"Pestisida rata-rata naik, ada yang Rp500 ada yang sampai Rp35 ribu. Seperti herbisida itu sampai Rp35 ribu," terang Sekretaris Kelompok Tani Barong Mulya ini, Minggu (17/7/2022).
Baca Juga: 7 BUMN ini akan dibubarkan!
Apalagi pupuk non-subsidi, menurut pemuda yang akrab disapa Iyan ini harga pupuk NPK non-subsidi kenaikannya bisa mencapai Rp600 ribu per kwintal.
"NPK non subsidi sekarang naik sampai Rp600 ribu (per kwintal)," ujar Pian.
Dengan kondisi seperti saat ini, dimana harga hasil penen naik namun di saat bersamaan barengi juga dengan kenaikan biaya usah.
Artikel Terkait
Dari rahim mereka akan lahir petani-petani tangguh di masa depan
Fauzan Nurhikmah petani asli ikut MOKA 2022 dikonfirmasi KTNA Kiarapedes
Petani teh di Eropa dan India
Purwakarta kirim 14 Petani ke Pra Penas KTNA 2022 di Maros Sulawesi Selatan
Lirik Mars KTNA, Kontak Tani Nelayan Andalan
AD ART KTNA, Kontak Tani Nelayan Andalan: Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
AD ART KTNA: Anggaran Dasar Kontak Tani Nelayan Andalan
AD ART KTNA: Anggaran Rumah Tangga Kontak Tani Nelayan Andalan
Pemuda Tani KTM masih berjuang sebagai petani pemula!