Purwakarta Online - Update harga BTC terbaru, mata uang Crypto di pasar Cryptocurrency pada hari ini Minggu, 19 Juni 2022 dimana Bitcoin (BTC) terus anjlok hingga menyentuh Rp274,3 juta.
Harga BTC anjlok sekitar 60-80% dari nilai puncak, tekanan jual terus dan terus menerus!
Bagaimana pendapat mantan CEO BitMEX, tentang situasi BTC ini, simak ulasannya dalam artikel ini.
Dilansir dari zonabanten.pikiran-rakyat.com, Update Harga Crypto Hari Ini 19 Juni 2022: Bitcoin Terus Anjlok Kini Sentuh Rp274,3 Juta, Seluruh Pasar Zona.
Beberapa hari ini, harga mata uang Crypto Bitcoin (BTC) mengalami penurunan yang signifikan hingga mendekati harga Rp274,3 juta pada hari ini pukul 10:40 WIB menurut data dari CoinMarketCap.
Sebelumnya, harga mata uang Crypto Bitcoin (BTC) juga telah mengalami penurunan yang drastis pada Sabtu, 18 Juni 2022 kemarin hingga menyentuh angka Rp282 juta dan membuat pasar Cryptocurrency mengalami tekanan yang berat.
Saat ini, penurunan harga mata uang Crypto Bitcoin (BTC) juga menurunkan kapitalisasi pasar Crypto dan menyebabkan seluruh pasar Crypto mengalami zona merah.
Baca Juga: Cara mudah MP3 Juice Download
Dalam 7 hari terakhir, Bitcoin telah turun 34,57% nilainya, 10 koin mata uang Crypto terbesar di dunia juga tidak keluar dari hal ini, seperti Ethereum (-40,06%), Binance coin (-31,17%), Cardano (-24,67%), Solana (-24,67%), Dogecoin (-31,51%).
Dibandingkan dengan puncaknya, mata uang Crypto dalam grup ini telah kehilangan 60-80% dari nilainya.
Data dari CoinGalss menunjukkan bahwa lebih dari 76.000 akun perdagangan Crypto derivatif telah dilikuidasi, kebanyakan dari mereka adalah posisi long, dengan nilai total $231 juta.
Menurut Arthur Hayes, mantan CEO BitMEX, $20.000 dan $ 1.000 adalah poin dukungan penting untuk mata uang Crypto Bitcoin dan juga Ethereum.
Oleh karena itu, jika tanda ini terlampaui, kedua mata uang Crypto tersebut akan mengalami tekanan jual yang serius.
Untuk saat ini, belum diketahui secara jelas apa yang membuat harga mata uang Crypto Bitcoin (BTC) terus turun dan jatuh terutama ketika pasar saham AS pada sesi terakhir di minggu ini tidak mengalami banyak pergerakan yang jelas.
Namun, inflasi ekonomi AS yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam 4 dekade terakhir dan langkah The Fed untuk menaikkan suku bunga masih menjadi alasan utama penurunan pasar Crypto termasuk Bitcoin (BTC) baru-baru ini.
Artikel Terkait
Isuzu Panther Reborn! Ancaman Bagi Kijang Innova?
Toyota Innova 2.8 Resmi Meluncur!
Kondisi APBN ditengah krisis perang Ukraina-Rusia
Petani teh di Eropa dan India
Mata Uang Lokal Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional
Pemerintah Indonesia Bertemu Bos Cola-cola di Swiss, Bahas apa saja?
Pemerintah Harus Bantu UMKM Agar Berkembang
Opung Luhut jamu Menlu Bosnia di rumah pribadinya, kerjasama ekonomi dua negara dipastikan meningkat
Cara cek izin OJK pinjaman online dan legalitas lembaga keuangan lainnya
Cara pinjam uang di pegadaian jaminan BPKB!