Mata Uang Lokal Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

photo author
- Selasa, 7 Juni 2022 | 18:05 WIB
Ilustrasi: Dolar Amerika Serikat di atas hamparan rupiah (ANTARA FOTO)
Ilustrasi: Dolar Amerika Serikat di atas hamparan rupiah (ANTARA FOTO)

Menurut BI, perkembangan transaksi LCS menunjukkan peningkatan yang signifikan sejak diimplementasikan.

Total transaksi LCS selama 2021 mencapai USD2,53 miliar, meningkat tiga kali lipat dibandingkan dengan 2020 sebesar USD797 juta.

Adapun pada kuartal I-2021, nilai transaksi menggunakan LCS mencapai USD868 juta atau Rp12,4 triliun (kurs Jisdor akhir Maret Rp14.357/USD).

Bank Indonesia juga mencatat, transaksi LCS berdasarkan komposisinya didominasi oleh antarbank sebesar 50 persen diikuti oleh perdagangan 35 persen, remitansi 14 persen dan investasi langsung 1 persen.

Baca Juga: Indonesia Raih Kemenangan Atas Kuwait 2-1

Bentuk Gugus Tugas

Merespons tren penggunaan LCS yang pesat itu, belum lama ini Bank Indonesia bersama pemerintah dan sejumlah lembaga membentuk gugus tugas percepatan pengembangan LCS.

Pembentukan Gugus Tugas Nasional LCS tersebut dilakukan bersama Kemenko Perekonomian dan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Keuangan.

BI juga menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI), Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), serta Asosiasi Bank Appointed Cross Currency Dealers (ACCD).

Bank ACCD merupakan bank yang ditunjuk oleh otoritas kedua negara untuk memfasilitasi pelaksanaan LCS melalui pembukaan rekening mata uang negara mitra di negara masing-masing.

Baca Juga: Bedah Kamera OPPO Find X5 Pro 5G. Saingi iPhone?

"Gugus tugas tersebut merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi Bank Indonesia bersama kementerian atau lembaga (K/L) dan asosiasi dalam mengakselerasi pengembangan LCS," kata Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, dalam keterangan resminya, Jumat (27/5/2022).

Erwin mengatakan, pembentukan gugus tugas ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) untuk mengembangkan, mengakselerasi, dan memperluas pemanfaatan LCS.

Tujuannya untuk mendukung stabilitas sistem keuangan dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

"Pentingnya upaya perluasan LCS dibutuhkan untuk mengurangi ketergantungan penggunaan mata uang utama sehingga menciptakan diversifikasi mata uang yang pada akhirnya dapat meningkatkan stabilitas nilai tukar rupiah," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ichwansyah Wiradimadja

Sumber: Indonesia.go id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X