Dolar menguat, pedagang fokus mengintai pertemuan Fed!

- Selasa, 3 Mei 2022 | 08:11 WIB
Bullard Presiden The Fed (Ahmad Hafidz Zaini)
Bullard Presiden The Fed (Ahmad Hafidz Zaini)

Purwakarta Online - Momentum Idul Fitri yang dirayakan umat muslim di seluruh dunia, konflik Rusia dengan Ukraina dan NATO. Apakah berpengaruh pada perekomian dunia?

Bagaimana para pedagang mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi, termasuk bagaimana menyikapi pertemuan Fed yang akan segera berlangsung?

Apakah dolar yang saat ini menguat berpengaruh pada agresivitas produksi yang selama ini China lakukan?

Baca Juga: Lebaran 2022, triliunan rupiah pindah ke pedesaan!

Bagaimana Eropa begitu khawatir dengan ancaman inflasi yang terus saja mengintai ekonomi mereka?

Dolar bertahan tepat di bawah level tertinggi 20-tahun terhadap sekeranjang mata uang pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), sebelum kenaikan suku bunga Federal Reserve yang diperkirakan minggu ini, dengan para pedagang fokus ke potensi bank sentral AS mengadopsi kebijakan yang lebih hawkish daripada yang diharapkan banyak orang.

The Fed telah mengambil pendekatan yang semakin agresif untuk kebijakan moneter ketika menangani inflasi yang melonjak pada kecepatan tercepat dalam 40 tahun. Diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin dan mengumumkan rencana untuk mengurangi neraca 9 triliun dolar AS ketika menyimpulkan pertemuan dua hari pada Rabu (4/5/2022).

Baca Juga: 5 Timnas terkuat langganan tampil di Piala Dunia sejak 1930!

Meskipun peluangnya terlihat rendah, beberapa investor mengamati kemungkinan kenaikan 75 basis poin, atau laju penurunan neraca yang lebih cepat dari yang diperkirakan saat ini.

"Banyak pedagang mengantisipasi bahwa The Fed tidak akan mundur dari sikap hawkish ini dan Anda masih bisa melihat beberapa kejutan hawkish, dan itulah mengapa dolar kemungkinan akan mempertahankan kenaikannya menjelang pertemuan," kata Edward Moya , seorang analis senior dengan OANDA di New York.

Komentar Ketua Fed Jerome Powell pada akhir pertemuan juga akan diteliti untuk indikasi baru apakah Fed akan terus menaikkan suku bunga untuk melawan kenaikan tekanan harga-harga bahkan sekalipun ekonomi melemah.

Baca Juga: Hukum berhubungan badan di malam takbiran Idul Fitri

Aktivitas pabrik AS tumbuh pada laju paling lambat dalam lebih dari satu setengah tahun pada April di tengah meningkatnya pekerja yang berhenti dari pekerjaan mereka, dan produsen-produsen menjadi lebih cemas tentang pasokan.

Dolar terakhir berada di 103,72 terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, setelah mencapai 103,93 pada Kamis (28/4/2022), tertinggi sejak Desember 2002.

Halaman:

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X