PURWAKARTA ONLINE - Ketua DPR Amerika Serikat Kevin McCarthy (R-Calif.) mengatakan bahwa pertemuan terbaru dengan Gedung Putih mengenai kebutuhan untuk meningkatkan batas berapa banyak pemerintah dapat meminjam telah produktif, meskipun dia diminta untuk menunjukkan tanda-tanda kemajuan yang spesifik.
"Kami semakin dekat. Jangan menyerah pada kami," katanya dengan tegas kepada wartawan di Capitol AS pada Senin malam.
McCarthy telah melakukan pertemuan tatap muka ketiganya dengan Presiden Joe Biden dalam waktu kurang dari dua minggu, saat Gedung Putih dan anggota Partai Republik di kongres berusaha mencari jalan untuk menghindari gagal bayar terhadap utang dengan peringkat AAA pemerintah atau mengabaikan pembayaran tagihan lain karena Departemen Keuangan kehabisan ruang pinjaman.
Baca Juga: UPDATE BERITA Keracunan Massal di Cisaray Purwakarta: Fakta-Fakta, Penyebab, dan Investigasi
Economist mengatakan bahwa gagal bayar utang atau kewajiban lainnya akan menyebabkan krisis ekonomi, mengingat kredibilitas kredit yang sangat baik dan peran dolar dalam ekonomi global AS.
Para anggota Partai Republik ingin memaksa pemotongan belanja dan perubahan kebijakan lainnya sebagai syarat setuju untuk meningkatkan batas utang.
Namun, menemukan titik temu telah sulit. Gedung Putih mengatakan rencana anggarannya yang dikeluarkan pada bulan Maret akan memotong defisit 10 tahun sebesar sekitar $3 triliun melalui kombinasi pemotongan belanja dan kenaikan pajak.
Tetapi belum ada pemungutan suara mengenai rencana anggaran tersebut.
Anggota Partai Republik di DPR dengan sangat ketat mengesahkan RUU batas utang yang akan memangkas defisit secara bersih sekitar $4,8 triliun dalam 11 tahun.
Namun, angka tersebut akan dicapai melalui batasan anggaran yang ketat sehingga RUU belanja tahunan untuk lembaga-lembaga federal menjadi sangat sulit untuk disetujui.
Baca Juga: Rebecca Klopper: Skandal, Foto Seksi, dan Dugaan Video Syur - Fakta dan Kontroversi Terbaru
Beberapa anggota Partai Republik mengatakan bahwa RUU tersebut dimaksudkan sebagai tawaran pembuka, bukan tawaran akhir.
Jurang perbedaan antara kedua pihak telah sulit dijembatani dan semakin sulit seiring berjalannya waktu menuju awal Juni, yaitu ketika Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan bahwa risiko gagal bayar mulai muncul.
Artikel Terkait
Rahasia Manajemen Toko Sukses: Strategi Efektif untuk Meningkatkan Keuntungan dan Kepuasan Pelanggan!
Mencapai Kebebasan Finansial: Langkah Tepat Menuju Kesejahteraan Keuangan dan Kehidupan!
LinkedIn, Milik Microsoft, PHK 716 Karyawan dan Hentikan Aplikasi Pencari Kerja di China!
Serah Terima Jabatan Ketua LMDH Giri Pusaka Desa Pusakamulya: Dede Warsid Gantikan Asep Rahmat Saleh Setiaji!
Kabid DPMD, Usep Sukanda: Di Purwakarta, Penyertaan Modal Bumdes harus Verifikasi dulu!
10 Tips Sukses Mendekati Wanita Teman Kerja Tanpa Mengabaikan Etika dan Profesionalitas!
Rapat Anggota Tahunan (RAT) Primer Koprasi Karyawan KPH Bandung Utara (PRIMKOPKAR) Tahun 2022!
Rp8 Miliar Melayang Akibat Investasi Bodong, Puluhan Warga Purwakarta Jadi Korban Penipuan!
Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi: Pengunduran Kontroversial dari Partai Golkar dan Masa Depan Politiknya!
Berita Terbaru Purwakarta Hari Ini: Kawasan Industri Purwakarta Menarik Minat Investor Target Rp8,9 Triliun