Gagal bayar bisa terjadi secepat 1 Juni, katanya lagi dalam suratnya kepada para legislator pada hari Senin.
Baca Juga: Viral Video Mesum 'Keselek Bakso', Pasangan Ini Direkam Diam-diam
McCarthy ditanya mengapa dia merasa optimis, terutama setelah salah satu bawahannya yang menghadiri pertemuan, yaitu Anggota DPR Patrick McHenry (R-N.C.), mengatakan bahwa dia tidak merasa adanya urgensi dari Gedung Putih.
Ia menjawab, "Saya pikir kami tidak akan setuju untuk berbicara jika kami berpikir itu tidak produktif dan kami tidak bisa mencapai kesepakatan."
"Kami hanya membahas perbedaan pendapat kami. Kami membahas ide-ide. Jadi kami meminta staf untuk kembali dan mempelajari ide-ide tersebut untuk melihat apakah kami bisa mencapai kesepakatan."
Dalam pernyataan singkat setelah pertemuan, Biden juga menyebut pembicaraan tersebut produktif tetapi mengakui adanya "area perbedaan pendapat."
"Kami sekali lagi menegaskan bahwa gagal bayar tidak ada dalam pertimbangan dan satu-satunya cara untuk maju adalah dengan niat baik menuju kesepakatan lintas partai," katanya.***
Artikel Terkait
Rahasia Manajemen Toko Sukses: Strategi Efektif untuk Meningkatkan Keuntungan dan Kepuasan Pelanggan!
Mencapai Kebebasan Finansial: Langkah Tepat Menuju Kesejahteraan Keuangan dan Kehidupan!
LinkedIn, Milik Microsoft, PHK 716 Karyawan dan Hentikan Aplikasi Pencari Kerja di China!
Serah Terima Jabatan Ketua LMDH Giri Pusaka Desa Pusakamulya: Dede Warsid Gantikan Asep Rahmat Saleh Setiaji!
Kabid DPMD, Usep Sukanda: Di Purwakarta, Penyertaan Modal Bumdes harus Verifikasi dulu!
10 Tips Sukses Mendekati Wanita Teman Kerja Tanpa Mengabaikan Etika dan Profesionalitas!
Rapat Anggota Tahunan (RAT) Primer Koprasi Karyawan KPH Bandung Utara (PRIMKOPKAR) Tahun 2022!
Rp8 Miliar Melayang Akibat Investasi Bodong, Puluhan Warga Purwakarta Jadi Korban Penipuan!
Mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi: Pengunduran Kontroversial dari Partai Golkar dan Masa Depan Politiknya!
Berita Terbaru Purwakarta Hari Ini: Kawasan Industri Purwakarta Menarik Minat Investor Target Rp8,9 Triliun