Purwakarta di Tengah Gejolak Ekonomi Global, Industri Masih Jadi Magnet Investasi

Tantangan Eksternal dan Prospek Kawasan Timur

Di sisi lain, ketegangan geopolitik dan kebijakan tarif AS diperkirakan akan menekan sektor padat karya, seperti alas kaki, tekstil, dan elektronik.

Baca Juga: Bapenda Pastikan Pajak PBB Purwakarta 2025 Tidak Naik

Pemerintah bahkan membuka kemungkinan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini hanya akan berada di kisaran 4,7%–5,0%.

Meski demikian, sektor industri otomotif, barang konsumsi, pusat data, makanan dan minuman, kimia, serta logistik diperkirakan masih menjadi motor penggerak ekonomi nasional.

Tiongkok disebut semakin agresif menanamkan modal di sektor otomotif, terutama kendaraan listrik.

Kawasan timur Jabodetabek—meliputi Karawang, Purwakarta, dan Subang—diproyeksikan menjadi pusat akuisisi lahan baru.

Baca Juga: Kasus Dea Permata Kharisma, Ahmad Sahroni Desak Evaluasi Polres Purwakarta!

“Banyak pemilik lahan mulai melirik kawasan ini karena harga lebih kompetitif dan tenaga kerja melimpah,” pungkas Martin.

Dengan prospek tersebut, Purwakarta diyakini tetap menjadi salah satu daerah strategis di tengah badai ekonomi global.

Industri yang berkembang pesat diyakini akan menjaga daya tahan ekonomi daerah sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai magnet investasi di Asia.***