Arjun Ajwani, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, menambahkan, "Investor cenderung menghindari saham teknologi saat kondisi pasar tidak stabil. Ini adalah respons alami terhadap ketidakpastian."
Baca Juga: Hyundai Indonesia Luncurkan Program Bantuan Banjir untuk Pemilik Mobil Hyundai dan Merek Lain
Prospek ke Depan
Meski saat ini sektor teknologi sedang tertekan, beberapa analis optimistis bahwa sektor ini masih memiliki potensi pulih.
Namun, pemulihan tersebut sangat bergantung pada stabilitas ekonomi dan kebijakan pemerintah yang mendukung.***
Artikel Terkait
UMKM Papua Global Spices Eksis di Pasar Internasional Berkat Dukungan BRI
BRImo Permudah Mudik Antarpulau, Kini Bisa Pesan Tiket Kapal Secara Digital!
Kapan Lagi Buka Bareng BRI Festival 2025 Digelar di GBK, Hiburan dan Edukasi Finansial Ramah Lingkungan
Pencairan THR Pensiunan PNS 2025 Dimulai, Anggaran Capai Rp12,4 Triliun
34 KPM di Desa Pusakamulya Terima BLT Dana Desa Rp900 Ribu, Total Penyaluran Capai Rp30,6 Juta
QLola by BRI Tembus Rp8.400 Triliun, Cetak Rekor Baru dalam Transaksi Cash Management
IHSG Anjlok 5%, BEI Terpaksa Hentikan Perdagangan Sementara!
Goldman Sachs Turunkan Peringkat Saham RI, IHSG Anjlok 3,48%!
Goldman Sachs Turunkan Peringkat Saham RI, IHSG Anjlok Lebih dari 5%!
Panic Selling Picu IHSG Anjlok, Asing Catat Aksi Jual Rp 57,8 Triliun dalam 6 Bulan!