Tips Sukses Bertani ala Aji Siepi: Usia 29 Tahun, Omset Miliaran Rupiah Sekali Periode Tanam

photo author
- Rabu, 3 Januari 2024 | 15:30 WIB
Aji Siepi, sukses berbisnis tani di usia muda (Foto: Naik Kelas)
Aji Siepi, sukses berbisnis tani di usia muda (Foto: Naik Kelas)

PurwakartaOnline.com - Indonesia, dengan kekayaan alamnya, memberikan peluang yang luar biasa dalam sektor pertanian. Salah satu sosok inspiratif yang berhasil meraih sukses di dunia pertanian adalah Aji Siepi, seorang petani muda asal Cineam, Tasikmalaya, yang pada usia 29 tahun mampu mencapai omset miliaran rupiah setiap periode tanamnya. Bagaimana Aji mencapai kesuksesan ini? Mari kita simak perjalanan dan tipsnya.

Memulai dari Nol

Aji Siepi memulai perjalanan pertanian dengan lahan 10 batu atau sekitar 140 meter persegi. Modal yang digunakan adalah tabungan hasil kerjanya di Jakarta. Dengan modal terbatas, Aji menanam cabai rawit sebagai komoditas hortikultura utamanya. Meskipun mengalami beberapa kegagalan awal, Aji tidak pernah menyerah dan terus berusaha.

Mengatasi Kendala dan Kegagalan

Perjalanan Aji tidak selalu mulus. Dia mengalami kerugian materi, menghadapi kendala dari lingkungan, dan bahkan pernah ditipu oleh bandar. Namun, menurut Aji, kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses usaha. Kreativitas dan semangat perjuangan adalah kunci untuk tetap maju.

Baca Juga: Hari Lahir Pagar Nusa 3 Januari: Menguatkan Jejak Seni Bela Diri Pencak Silat di Tanah Air

Kunci Kesuksesan: Kepercayaan dan Soft Skill

Salah satu kunci kesuksesan Aji adalah kemampuannya dalam membangun kepercayaan. Meskipun awalnya kesulitan mendapatkan modal uang, Aji berhasil menawarkan konsep dan ide bisnisnya kepada pihak yang kemudian mempercayainya. Kepercayaan ini menjadi modal utama, sementara soft skill, seperti kemampuan berkomunikasi dan mempertahankan kepercayaan, membantu Aji dalam menjalankan usahanya.

Strategi Budidaya dan Pemasaran

Aji fokus pada komoditas cabai rawit varietas ori 212. Dia menjelaskan bahwa cabai ini memiliki masa produktif yang lama, sekitar 8 bulan, dan grading barangnya tidak serumit cabai besar atau cabai keriting. Aji membagikan strategi budidaya, mulai dari pembukaan lahan, penanaman, perawatan, hingga panen.

Dalam pemasaran, Aji masih menggunakan jalur konvensional, tetapi dengan memanfaatkan grup WhatsApp dan Facebook untuk memantau harga pasar dan menjual produknya. Meskipun harga cabai rawit fluktuatif, Aji selalu menjaga standar harga di atas Rp35.000 per kilogram.

Baca Juga: Anne Ratna Mustika Pamer Foto Mesra Bersama Suami Baru!

Menyebarkan Semangat dan Membentuk Generasi Muda

Aji tidak hanya fokus pada kesuksesannya sendiri, tetapi juga berusaha membentuk generasi petani muda yang bermental baja. Dia melibatkan kader-kader pertanian muda yang sudah mencapai usia produktif, dengan harapan mereka dapat melanjutkan dan mengembangkan sektor pertanian di Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X