Keluhan Petani Terkait Penemuan Cadangan Minyak dan Gas Bumi di Bekasi: Dampak Pengeboran Migas di Kampung Gubuk

Kurdi menyatakan bahwa hingga saat ini, belum ada pembicaraan serius mengenai kompensasi bagi warga yang merasakan dampak buruk.

Selain itu, belum ada kesepakatan mengenai apakah rumah-rumah warga di radius tertentu harus dipindahkan setelah pengeboran selesai.

Ia menegaskan bahwa masyarakat bersedia bekerja sama asalkan kebijakan tersebut dilakukan demi kebaikan bersama.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini: Ketahui Nasib Anda di Rabu, 27 Desember 2023

Tantangan yang Dihadapi Petani Lain

Petani lain, seperti Somad, yang menjual 80 persen sawahnya kepada Pertamina, menghadapi situasi yang sulit.

Ia tidak memiliki kontrol atas penggunaan lahan setelah penjualan dan hanya bisa menunggu hasil panen selesai sebelum lahan dieksekusi.

Dampak pengeboran juga terlihat pada kualitas air di sekitar lokasi, yang menjadi kurang bagus menurut Somad.

Baca Juga: Inilah Agama Nabi Isa yang Sebenarnya!

Harapan dan Kekhawatiran Masyarakat

Ketakutan utama yang dirasakan oleh masyarakat setempat adalah potensi terjadinya ledakan.

Meskipun mereka berharap proyek pengeboran migas berjalan lancar, mereka mendambakan agar tidak menyusahkan rakyat.

Tantangan nyata adalah menentukan sejauh mana radius yang seharusnya menerima kompensasi, sehingga setiap warga dapat merasakan manfaat dari potensi ekonomi yang dihasilkan.

Baca Juga: Hakikat Umur Manusia: Renungan Akhir Tahun 2023

Penemuan cadangan minyak dan gas bumi di Bekasi memberikan harapan ekonomi, namun juga menimbulkan keprihatinan dan keluhan dari petani setempat.