Gua Bangkang Prabu di Lombok Lokasi Adanya 'Cahaya Tuhan'

photo author
- Senin, 7 November 2022 | 22:00 WIB
Gua Bangkang Prabu si Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (Backpacker Jakarta)
Gua Bangkang Prabu si Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (Backpacker Jakarta)

Samar-samar dari kejauhan, kita dapat mendengar suara berisik menggema di dalamnya. Semakin dekat, suara berisik itu terdengar lebih jelas.

Baca Juga: 9 Fakta menarik Anna Maria Sieklucka, pemeran Laura di film 365 Days Season 3

Itulah suara koloni kelelawar dari subordo Microchiroptera yang jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu ekor. Suara berisik merupakan bentuk komunikasi mereka terhadap adanya ancaman atau sinyal bahaya.

Suara melengking hewan bertaring ini juga bentuk komunikasi tiap individu sebagai penanda hubungan sosial. Demikian diungkapkan peneliti zoologi dari IPB University, Choirunissa dalam jurnal penelitiannya, "Karakteristik Morfologi Kelelawar".

Terdapat lima spesies kelelawar di sini dan mereka tinggal menggantung di langit-langit pada ketinggian sekitar 20 meter dari dasar gua.

Baca Juga: 800 Pelanggar Kena Tilang Setiap Hari Gara-gara Tilang Elektronik!

Sebagian sibuk beterbangan kendati di luar sedang siang hari. Uniknya lagi, saking banyaknya hewan ini menggantung, membuat warna langit-langit seperti hitam pekat karena tertutupi oleh hewan-hewan ini.

Kelelawar-kelelawar ini telah menjadikan Gua Bangkang Prabu sebagai sarang yang nyaman. Kondisinya yang lembab, jauh dari keramaian, dan memiliki suhu stabil menjadi alasannya. Karena itu masyarakat setempat juga mengenalnya sebagai Gua Kelelawar.

Mereka dapat ditemui pada dua dari tiga zona gua atau biasa dikenal sebagai mintakat. Yakni mintakat 1 dan 2 dengan populasi menurut Choirunnisa dapat mencapai 39-47 ekor per meter persegi dinding gua.

Baca Juga: Apakah Agama Nas Daily Islam?

Ratusan ribu ekor kelelawar tadi ikut memberi ciri lain dari Gua Bangkang Prabu, yakni adanya lumpur kotoran, terutama di bagian tepi tembok gua. Kotoran tadi sudah tentu menghadirkan bau tak sedap di dalam gua.

Oleh sebab itu, sebelum masuk mulut gua ada baiknya pengunjung menyiapkan masker, pelindung kepala seperti helm khusus berlampu atau topi. Juga memakai alas kaki tertutup atau sepatu boot.

Helm dan sepatu bot plastik dapat disewa di restoran dekat pintu masuk gua. Siapkan pula pakaian ganti. Karena siapa tahu pakaian yang sedang kita gunakan saat itu terkena cipratan kotoran kelelawar.

Baca Juga: LTN NU Kiarapedes, Solahudin: Minat baca-tulis kita rendah, kita coba atasi dengan sentuhan nilai ekonomi!

Cahaya Tuhan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Indonesia.go id

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X