Kampung Tajur Desa Wisata Unik yang Dijaga Macan Kembar dan Makam Keramat Wali

photo author
- Sabtu, 1 Februari 2025 | 17:54 WIB
Kampung Wisata Tajur Purwakarta  (Tangkapan Layar YouTube Pelosok Sumedang)
Kampung Wisata Tajur Purwakarta (Tangkapan Layar YouTube Pelosok Sumedang)

PURWAKARTA ONLINE - Kampung Tajur di Desa Pasanggrahan, Kecamatan Bojong, Purwakarta, tidak hanya menawarkan keindahan alam dan kearifan lokal, tetapi juga menyimpan misteri yang mengundang rasa penasaran.

Konon, desa ini dijaga oleh dua sosok macan kembar yang dipercaya sebagai khodam dari Eyang Bongkot, seorang wali penyebar Islam di kawasan ini.

Sejak diresmikan sebagai desa wisata oleh Dedi Mulyadi pada tahun 2004, Kampung Tajur semakin menarik perhatian wisatawan, terutama mereka yang ingin merasakan pengalaman unik di tengah pedesaan yang masih mempertahankan budaya Sunda asli.

Rumah-rumah panggung berbahan kayu dan bambu, bercat hitam putih, menjadi daya tarik tersendiri. Lebih dari itu, mayoritas warga di sini masih mempertahankan tradisi memasak dengan kayu bakar di tungku.

Baca Juga: Menguak Mitos Destinasi Religi Kampung Tajur yang Penuh Keajaiban dan Kearifan Lokal

Namun, di balik keasrian Kampung Tajur, kisah-kisah mistis menyelimuti tempat ini. Salah satunya adalah keberadaan makam keramat Syekh Abdul Karim atau yang dikenal sebagai Syekh Panita.

Warga percaya, beliau adalah wali Allah yang memiliki ilmu tinggi dalam penyebaran Islam.

Tak jarang, para peziarah datang untuk bertirakat dan mencari berkah di tempat ini.

Tidak hanya itu, masyarakat sekitar juga mempercayai keberadaan sosok macan kembar yang diyakini sebagai penjaga makam para wali di Panembahan Tajur.

Baca Juga: Pasukan Siliwangi: Lahir dari Rakyat, Bertaruh Nyawa untuk Republik

Menurut warga, macan ini sering menampakkan diri kepada mereka yang memiliki niat buruk saat mengunjungi kawasan ini.

Bagi wisatawan yang ingin menginap, Kampung Tajur menyediakan homestay berupa rumah panggung yang dapat menampung hingga delapan orang per rumah.

Tarifnya berkisar antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu per malam, belum termasuk biaya makan.

Akses menuju Kampung Tajur pun cukup mudah. Jika datang dari Bandung atau Jakarta, wisatawan bisa keluar di Gerbang Tol Jatiluhur dan melanjutkan perjalanan ke arah Wanayasa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X