Pasukan Siliwangi, Benteng Kemerdekaan dan Pembasmi Pemberontakan PKI

photo author
- Sabtu, 1 Februari 2025 | 16:00 WIB
Monumen berdirinya Pasukan Siliwangi yang berada di Jl. Otto Iskandar dinata atau depan Alun-alun Kota Tasikmalaya. Pasukan Siliwangi berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sekaligus membasmi pemberontakan PKI. (Istimewa)
Monumen berdirinya Pasukan Siliwangi yang berada di Jl. Otto Iskandar dinata atau depan Alun-alun Kota Tasikmalaya. Pasukan Siliwangi berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia sekaligus membasmi pemberontakan PKI. (Istimewa)

Perjuangan Heroik Pasukan Siliwangi dalam Revolusi Indonesia

PURWAKARTA ONLINE, Jabar - Sejarah perjuangan Pasukan Siliwangi selalu menarik untuk dikaji.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Iryana dan Muhammad Bisri Mustofa, yang diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung pada 2021, digambarkan bagaimana pasukan ini berperan besar dalam mempertahankan Republik Indonesia antara tahun 1945 hingga 1949.

Penelitian tersebut menyoroti dua aspek utama:

1. Perang melawan Belanda dan Negara Pasundan 

Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Belanda berupaya merebut kembali kekuasaan dengan membentuk Negara Pasundan sebagai bagian dari federasi bentukan kolonial Hindia Belanda.

Pasukan Siliwangi, yang resmi dibentuk pada 20 Mei 1946, menjadi garda terdepan dalam menghadapi ancaman ini.

Baca Juga: Misteri Keindahan Kampung Tajur Purwakarta: Surga Tersembunyi di Kaki Gunung Burangrang

2. Hijrah ke Yogyakarta akibat Perjanjian Renville 

Perjanjian Renville (1948) memaksa pasukan Siliwangi untuk hijrah ke Yogyakarta, ibu kota Republik Indonesia saat itu.

Dengan berjalan kaki dari Tatar Pasundan, mereka meninggalkan tanah kelahiran demi mempertahankan kemerdekaan.

Namun, tantangan tidak hanya datang dari Belanda.

Di saat yang sama, Republik Indonesia juga diguncang oleh konflik internal.

Pasukan Siliwangi, Pelopor Pemberantasan Pemberontakan PKI

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Jurnal Ilmiah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X