Perjuangan Heroik Pasukan Siliwangi dalam Revolusi Indonesia
PURWAKARTA ONLINE, Jabar - Sejarah perjuangan Pasukan Siliwangi selalu menarik untuk dikaji.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Iryana dan Muhammad Bisri Mustofa, yang diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung pada 2021, digambarkan bagaimana pasukan ini berperan besar dalam mempertahankan Republik Indonesia antara tahun 1945 hingga 1949.
Penelitian tersebut menyoroti dua aspek utama:
1. Perang melawan Belanda dan Negara Pasundan
Setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Belanda berupaya merebut kembali kekuasaan dengan membentuk Negara Pasundan sebagai bagian dari federasi bentukan kolonial Hindia Belanda.
Pasukan Siliwangi, yang resmi dibentuk pada 20 Mei 1946, menjadi garda terdepan dalam menghadapi ancaman ini.
Baca Juga: Misteri Keindahan Kampung Tajur Purwakarta: Surga Tersembunyi di Kaki Gunung Burangrang
2. Hijrah ke Yogyakarta akibat Perjanjian Renville
Perjanjian Renville (1948) memaksa pasukan Siliwangi untuk hijrah ke Yogyakarta, ibu kota Republik Indonesia saat itu.
Dengan berjalan kaki dari Tatar Pasundan, mereka meninggalkan tanah kelahiran demi mempertahankan kemerdekaan.
Namun, tantangan tidak hanya datang dari Belanda.
Di saat yang sama, Republik Indonesia juga diguncang oleh konflik internal.
Pasukan Siliwangi, Pelopor Pemberantasan Pemberontakan PKI
Artikel Terkait
Prabu Siliwangi: Legenda Raja Pajajaran, Sosok Toleran dalam Sejarah dan Budaya Jawa Barat yang Abadi
Zaman Keemasan Prabu Siliwangi: Kejayaan Pajajaran, Kepemimpinan Bijaksana, dan Warisan Budaya Sunda
Strategi Perang Prabu Siliwangi, Warisan Kemiliteran Sunda yang Masih Relevan
Tanda Tahi Lalat Segitiga, Ciri Keturunan Prabu Siliwangi yang Penuh Makna
Balik Tahi Lalat Segitiga Keturunan Prabu Siliwangi
Garis Lurus di Kuku, Bukti Keturunan Prabu Siliwangi yang Terkait dengan Sunan Gunung Jati
Menyibak Misteri Prabu Siliwangi, Antara Sejarah dan Legenda
Prabu Siliwangi, Ikon Kerajaan Sunda yang Abadi
Prabu Siliwangi, Legenda atau Fakta Sejarah?
Mengurai Mitos Prabu Siliwangi, Dari Naskah Kuno ke Fakta Sejarah