Baca Juga: KPR BRI Edisi HUT ke-130 Hadir Desember 2025, DP Mulai 1,30 Persen untuk Rumah di Bawah Rp1 Miliar
Peristiwa ini memicu perdebatan luas di ruang publik.
Banyak pihak mempertanyakan di mana peran negara ketika seorang lansia harus diangkut dengan alat berat demi mendapatkan layanan kesehatan.
KDM menanggapi kritik tersebut dengan tegas namun terbuka.
Ia mengakui bahwa penggunaan eskavator bukan prosedur ideal.
Baca Juga: Dana Desa 2025 Dorong Pertanian dan Pendidikan, Akses Pengajian Anak Jadi Lebih Aman
Seharusnya, dalam kondisi darurat, warga diangkut menggunakan tandu.
Namun ia juga menekankan bahwa kondisi lapangan sering kali jauh dari ideal.
“Kalau aksesnya ada, tentu ceritanya berbeda. Masalah utamanya adalah keterisolasian wilayah,” menjadi pesan utama yang ingin disampaikan KDM.
Sebagai respons konkret, pemerintah daerah kini tengah membangun dua infrastruktur penting.
Baca Juga: Manfaat Dana Desa 2025 Terasa Nyata, Jembatan Besi Gantikan Bambu di Parakan Garokgek Purwakarta
Pertama, jembatan apung yang akan menghubungkan Kampung Curug Candung dengan wilayah seberang Danau Saguling.
Kedua, pembangunan jalan darat agar kendaraan bisa langsung masuk ke kampung.
Bagi warga setempat, proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik. Ini adalah pembuka harapan.
Jalan dan jembatan berarti akses ke puskesmas, sekolah, pasar, dan dunia luar yang selama ini terasa sangat jauh.