Kejanggalan makin tebal ketika keluarga korban mengungkap bahwa nama Levi tiba-tiba tercatat dalam satu Kartu Keluarga (KK) dengan Basuki.
Devian, kakak korban, mengaku baru mengetahui hal itu pada 2024 saat hendak mengurus KK keluarga.
Ia mengaku kaget karena adiknya ternyata sudah berpindah KK tanpa sepengetahuan keluarga.
Pergulatan Fakta, Pertanyaan Publik Tak Terjawab
Sementara itu, kepolisian menyatakan belum dapat memastikan ada atau tidaknya unsur pidana dalam kematian Levi.
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp147,2 Triliun untuk UMKM, Dorong Ekonomi Kerakyatan dan Sektor Produktif 2025
Namun mahasiswa dan alumni Untag menilai banyak detail yang belum terjelaskan.
Jansen Henry Kurniawan, Ketua Komunitas Alumni Muda Untag, menyatakan bahwa mahasiswa dan alumni menuntut polisi transparan.
Mereka merasa pengakuan dan posisi Basuki di TKP harus didalami secara menyeluruh.
“Pemecatan dapat menjadi langkah penting untuk memulihkan kepercayaan publik,” tegasnya.
Kronologi yang Belum Sinkron
Basuki mengaku mengantar Levi berobat pada Minggu sore karena tekanan darah dan gula darahnya naik drastis.
Ia mengklaim kembali ke kamar untuk mendampingi Levi, dan keesokan harinya mendapati korban sudah tak bernyawa.
Namun keluarga menuturkan mereka baru menerima kabar kematian Levi belasan jam setelah polisi menemukan jenazah.