PURWAKARTA ONLINE - Kasus kematian dosen UNTAG Semarang, Dwinanda Levi, memasuki babak baru.
Setelah sepekan penuh spekulasi, penyidik akhirnya membuka sejumlah temuan yang sebelumnya belum pernah diungkap ke publik.
Fakta-fakta terbaru ini bersumber dari keterangan saksi, hasil analisis digital forensik, hingga pernyataan terbaru dari AKBP Basuki, sosok yang ikut terseret dalam pusaran kasus ini.
1. Pengakuan Baru AKBP Basuki yang Mengubah Arah Penyelidikan
Dalam pemeriksaan lanjutan, Basuki memberikan pengakuan yang menjadi titik balik penyidikan. Ia mengakui bahwa:
- Ia memang menemui Levi pada hari sebelum korban ditemukan tewas.
- Ada perdebatan singkat terkait masalah pribadi dan pekerjaan.
- Ia menghapus sejumlah pesan di ponselnya karena panik setelah kematian korban menjadi berita nasional.
Penyidik kini mengevaluasi ulang keterangannya dengan mencocokkan rekaman CCTV, jejak digital, dan saksi lingkungan.
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp147,2 Triliun untuk UMKM, Dorong Ekonomi Kerakyatan dan Sektor Produktif 2025
2 Rekonstruksi Ulang Jam-Jam Terakhir Levi
Penyidik membuat ulang rekonstruksi timeline kematian Levi berdasarkan:
- Data pergerakan ponsel,
- Sinyal BTS,
- Transaksi e-wallet,
- Akses masuk-keluar lingkungan tempat korban tinggal.
Temuan awal menyebutkan bahwa ada jeda waktu 47 menit di mana keberadaan Levi tidak terekam sistem—celah waktu yang kini dianggap krusial.
3. Temuan Penting dari HP Korban
Tim digital forensik menemukan:
- Draft catatan pribadi yang belum terkirim
- Screenshot percakapan yang belum dihapus
- Riwayat panggilan dari nomor yang diduga milik Basuki
- File audio berdurasi 21 detik yang berisi suara seperti pintu ditutup keras
Meski demikian, polisi belum menjelaskan isi lengkapnya karena masih dalam tahap pemeriksaan.
Baca Juga: Fakta Terbaru Kematian Dosen Untag Dwinanda Levi: Autopsi, Saksi Kunci, dan Misteri Kronologi