Pada malam harinya digelar acara inti — forum dialog antara petani, pemerintah, dan swasta.
Hari kedua akan diisi dengan penutupan, pemberian penghargaan, dan pertunjukan kesenian daerah.
Menariknya, akan ada adu ketangkasan domba sebagai hiburan khas petani Jawa Barat, dengan hadiah dari Ketua KTNA Jabar sendiri.
Baca Juga: Misteri Penunggu Jembatan Cisomang: Nyai Ronggeng/Daweh Cantik yang Kubur Hidup-Hidup
Dihadiri Gubernur dan Ribuan Petani
Rencananya, Gubernur Jawa Barat H. Dedi Mulyadi, SH., MM. akan hadir langsung membuka acara.
Selain itu, para bupati, wali kota, serta perwakilan Kementerian Pertanian juga dijadwalkan hadir.
Lebih dari 2.000 peserta akan memadati Purwakarta.
Mereka terdiri dari petani nelayan se-Jawa Barat, pelajar pertanian, petani milenial, dan organisasi profesi.
Makna Besar di Balik Mimbar Sarasehan
Mimbar Sarasehan bukan sekadar ajang lomba.
Ini adalah forum konsultasi dan dialog untuk mencari solusi nyata atas persoalan di bidang pertanian, perikanan, dan peternakan.
“Ini momentum memperkuat posisi petani sebagai pilar ekonomi daerah,” ujar H. Ujang Alim Adisaputra.
Menurutnya, kegiatan ini juga akan mengangkat citra Purwakarta sebagai daerah yang serius membangun sektor pertanian berkelanjutan.
Baca Juga: Tangis Haru di MTsN 1 Purwakarta, Kasus Bullying Berakhir Damai Lewat Restorative Justice
Menuju Penas KTNA Gorontalo 2026
Melalui kegiatan ini, Jawa Barat ingin menyiapkan kontingen terbaik untuk ajang Penas KTNA ke-17 di Gorontalo 2026.
Persiapan dilakukan matang agar petani Jawa Barat mampu tampil membanggakan di level nasional.
Dengan dukungan penuh Pemerintah Daerah, Dinas Pertanian, dan KTNA, Purwakarta siap menunjukkan kapasitasnya.