Purwakarta Online - Malam yang seharusnya tenang di atas langit Doha berubah menjadi medan pertempuran senyap.
Sebelas rudal meluncur cepat menuju ibu kota Qatar, namun semuanya berhasil dicegat di udara—tanpa menyebabkan kerusakan.
Hanya satu rudal yang lolos, mendarat di wilayah tak berpenghuni. Dunia pun menahan napas.
Situasi ini menyusul serangan Iran ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) Al Udeid, yang terletak di Qatar, pada Senin malam (23/6/2025).
Baca Juga: Lionel Messi dkk Pulang dari Turnamen: Pelajaran & Haru dari PSG Usai Lolos ke Perempat Final
Meski menjadi target serangan, Qatar tak membalas. Sebaliknya, justru muncul gencatan senjata antara Iran dan Israel keesokan harinya, Selasa (24/6).
Di kawasan Uni Emirat Arab (UEA), khususnya di dekat Dubai dan Abu Dhabi, warga mulai menimbun persediaan dan memesan penerbangan awal, khawatir perang akan meletus.
Di Doha, warga gelisah dan dalam kondisi waspada tinggi, sementara warga negara AS dan Inggris diminta berlindung di tempat aman.
“Peringatan ini bukan hanya formalitas. Ini sangat nyata. Semua orang merasa seperti ini bisa menjadi awal dari sesuatu yang lebih besar,” kata seorang ekspatriat asal Inggris dalam video TikTok yang dibagikan ulang oleh akun X @DohaNow.
Baca Juga: PSG Kuasai Lapangan: Dominasi Musim Ini Terulang di Piala Dunia Antarklub FIFA 2025
Menurut laporan dari The Times of India dan Politika.co.id, radar Qatar mendeteksi 19 rudal yang masuk wilayahnya.
11 rudal berhasil dicegat di atas Doha, tujuh lainnya dihancurkan di Teluk, dan hanya satu rudal yang berhasil mendarat di daerah tak berpenghuni.
Juru bicara militer Qatar, Mayor Al‑Ansari, menyampaikan dalam konferensi pers “Tidak ada korban jiwa. Tidak ada infrastruktur penting yang rusak. Ini berkat kesiapan penuh sistem pertahanan kami.”
Sistem rudal Patriot yang dikerahkan bekerja sangat efektif. Sebelumnya, 300 personel militer juga telah ditempatkan di titik-titik strategis.