PURWAKARTA ONLINE – Setelah video permintaan maaf Cikgu Fadhilah viral di TikTok, pencarian akan “link video asli” dirinya bersama Abang Wiring mendadak melonjak di internet.
Berbagai platform seperti Telegram, Terabox, Google Drive, dan Mediafire dibanjiri pencarian seperti “link full cikgu fadhilah,” “video tanpa sensor,” hingga “download video abang wiring.”
Namun, pakar keamanan digital memperingatkan bahwa banyak dari tautan yang beredar adalah palsu dan berbahaya.
Beberapa mengandung malware, situs phishing, bahkan meminta login ke akun media sosial.
Risikonya bukan main-main: data pribadi bisa dicuri, perangkat diretas, dan korban bisa mengalami kerugian finansial.
Banyak pengguna yang justru tertipu saat mencoba mengakses tautan yang tidak jelas sumbernya.
Tak hanya itu, menyimpan, menyebarkan, bahkan menonton video berkonten asusila bisa menjerat pengguna ke ranah hukum.
Pasal 27 dan 28 dalam UU ITE mengatur larangan tegas terkait konten melanggar kesusilaan dan ujaran kebencian.
Sementara itu, UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) memberikan hak atas privasi dan perlindungan ruang digital.
“Internet bukan ruang tanpa hukum. Setiap klik, download, atau share konten ilegal bisa menjadi pelanggaran serius,” kata pernyataan resmi Kementerian Kominfo.
Baca Juga: UMKM Penyuplai Makan Bergizi Gratis Dapat Pembiayaan BRI, BBRI Dorong Pemberdayaan Ekonomi Lokal
Cikgu Fadhilah sendiri sudah menyampaikan penyesalannya.
Dalam video berdurasi pendek yang kini viral, ia menyatakan tidak ingin terlibat lagi dengan pria tersebut dan meminta kesempatan memperbaiki diri.