PURWAKARTA ONLINE - Kepergian Abu Ishak Lamkawe, seorang ulama kharismatik asal Aceh, pada Selasa (5/11/2024) di Rumah Sakit Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh, meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Aceh, khususnya di Pidie.
Sosok yang dikenal sebagai pemimpin Dayah Baldatul Mubaraqah Al Aziziah di Lamkawe, Kecamatan Kembang Tanjung, ini tidak hanya dikenang sebagai seorang guru, tetapi juga sebagai teladan dalam dakwah dan pengajaran agama Islam.
Kenangan Abu Sarjani, Calon Bupati Pidie Nomor 2
Kepergian Abu Lamkawe turut menyisakan kesedihan bagi banyak kalangan, termasuk bagi pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Pidie, H Sarjani Abdullah (Abu Sarjani) dan Alzaizi.
Pada Rabu (6/11/2024), Abu Sarjani menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian sang ulama.
"Semoga Allah SWT mengampuni segala dosa dan menempatkan almarhum di sisiNya," ungkap Abu Sarjani, yang juga mantan Bupati Pidie periode 2012-2017.
Kenangan akan sosok Abu Lamkawe begitu mendalam bagi Abu Sarjani. Beberapa waktu lalu, ia bersama sejumlah tokoh masyarakat dan anggota DPRK Pidie, sempat mengunjungi Abu Lamkawe yang tengah dirawat di rumah sakit.
Momen tersebut menjadi kenangan yang tak terlupakan, mengingat Abu Lamkawe adalah sosok yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan kepada generasi muda di Pidie dan seantero Aceh.
Baca Juga: Prabowo Hapus Utang Macet Petani dan Nelayan, Pemerintah Tegaskan Keberpihakan pada UMKM
Dedikasi Abu Lamkawe dalam Menjaga Ajaran Islam
Abu Ishak Lamkawe dikenal sebagai ulama yang sangat mendalami ilmu agama dan memiliki dedikasi tinggi dalam menegakkan ajaran Islam.
Sebagai pimpinan Dayah Baldatul Mubaraqah Al Aziziah, ia telah membimbing ribuan santri dan santriawati di Aceh, yang banyak di antaranya kini telah menjadi ulama dan pemimpin di berbagai daerah.
Keberadaan Dayah Baldatul Mubaraqah di Lamkawe menjadi salah satu pusat pendidikan agama yang sangat dihormati di Aceh.