PurwakartaOnline.com - Nama Felicitas Tallulembang, kader Partai Gerindra, mencuat dalam kisruh antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dan organisasi Muhammadiyah.
Kontroversi ini bermula dari penarikan dana besar-besaran oleh Muhammadiyah dari BSI yang diduga berkaitan dengan pengangkatan Felicitas sebagai Komisaris Independen BSI.
Meski Muhammadiyah beralasan langkah ini untuk memitigasi risiko keuangan, spekulasi berkembang bahwa keputusan tersebut dipicu oleh tidak dipilihnya calon dari Muhammadiyah untuk posisi strategis di BSI.
Latar Belakang Kontroversi
Ketegangan antara BSI dan Muhammadiyah mulai mencuat ketika Muhammadiyah menarik dana sekitar Rp13 hingga Rp15 triliun dari bank tersebut.
Sumber dalam menyebutkan bahwa kisruh ini berawal dari permintaan nama calon komisaris dan Dewan Pengawas Syariah (DPS) dari BSI kepada Muhammadiyah.
Baca Juga: Kapal Terbakar di Makassar: Drama Evakuasi KM Umsini, Penumpang Panik, dan Misi Penyelamatan
Muhammadiyah kemudian mengusulkan Jaih Mubarak sebagai DPS dan Abdul Mu'ti sebagai komisaris.
Namun, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT BSI Tbk pada 17 Mei 2024, politikus Gerindra, Felicitas Tallulembang, diangkat sebagai komisaris independen menggantikan Abdul Mu'ti.
Siapakah Felicitas Tallulembang?
Felicitas Tallulembang adalah politikus dan dokter asal Toraja, Sulawesi Selatan.
Dia dikenal sebagai seorang kader Partai Gerindra dan pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014-2019.
Felicitas lahir di Rantepao, Toraja Utara, pada 6 November 1959.