Kontroversi Pernyataan Rocky Gerung Terhadap Presiden Jokowi: Organisasi Relawan Jokowi Bertindak!

PurwakartaOnline.com - Rekaman video viral yang memperlihatkan Rocky Gerung melontarkan perkataan yang diduga menghina Presiden Joko Widodo telah menimbulkan kontroversi. 

Dalam video tersebut, Rocky Gerung menyebut Jokowi hanya memikirkan kepentingan sendiri di penghujung masa jabatannya sebagai Presiden dan bahkan melontarkan kata kasar. 

Akibat dari pernyataan tersebut, sejumlah organisasi relawan Jokowi mengambil tindakan dengan mendatangi Bareskrim untuk membuat laporan polisi.

Baca Juga: Pemimpin Al Zaytun, Panji Gumilang, Tersangka Penistaan Agama dan Ujaran Kebencian

Dalam rekaman video tersebut, Rocky Gerung secara tegas menyampaikan pandangannya terhadap Presiden Joko Widodo. 

Ia menyatakan bahwa jika Jokowi tidak lagi menjabat sebagai Presiden, dia akan menjadi rakyat biasa, namun ambisi Jokowi akan tetap mempertahankan warisannya. 

Rocky juga menyoroti perjalanan Jokowi ke Cina untuk menawarkan IKN dan perpindahan dari satu koalisi ke koalisi lain untuk mencari kejelasan dirinya.

Baca Juga: Bareskrim Tolak Pengaduan Relawan Jokowi Terkait Penghinaan Presiden oleh Rocky Gerung!

Tidak hanya itu, Rocky juga menyuarakan kekecewaannya terhadap Jokowi dengan mengatakan bahwa Presiden hanya memikirkan nasibnya sendiri tanpa memedulikan nasib rakyat. 

Pernyataan tersebut mengundang kemarahan dari sejumlah organisasi relawan Jokowi, seperti Barikade 98, Foreder, Sekber Jokowi Nusantara, ABJ, JPKP, SOLMET, Relawan Indonesia Bersatu, Barisan Pembaharuan, AKAR, Indonesia Hari Ini (IHI), SEKNAS, dan Bara JP, yang kemudian melaporkan Rocky ke Bareskrim.

Ketua Barikade 98, Benny Rhamdani, menyatakan bahwa pernyataan Rocky dapat dikategorikan sebagai penghinaan terhadap Presiden Jokowi. 

Baca Juga: Gara-gara Kasus Suap Kepala Basarnas, Jokowi Janji Evaluasi Jabatan Sipil

Sementara itu, politikus senior PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, menilai bahwa pernyataan Rocky telah lewat batas dan offside. 

Meski demikian, Hendrawan mengimbau masyarakat untuk menyikapinya secara arif, karena pernyataan tersebut mungkin merupakan ungkapan kegelisahan publik yang dihadapi saat ini.