Bisnis Ketupat Terpuruk, 7.000 Ketupat Rusak Akibat Kerusakan Kulkas Sebelum Lebaran!

photo author
- Minggu, 23 April 2023 | 10:21 WIB
Ilustrasi Ketupat (Foto: Ragil Surono)
Ilustrasi Ketupat (Foto: Ragil Surono)

Kisah sedih keluarga pedagang ketupat yang mengalami kerugian besar menjelang Lebaran akibat kerusakan kulkas penyimpanan yang mengakibatkan 7.000 ketupat menjadi rusak dan busuk.

PURWAKARTA ONLINE - Mendekati Hari Raya Idul Fitri, banyak pengunjung memadati pusat perbelanjaan dan memberi berkah bagi pedagang.

Ada berbagai persiapan Lebaran yang tersedia di pasaran.

Baca Juga: Ini Dia Wanita Cantik yang Viral di TikTok: Syakirah, Video dan Foto-fotonya Beredar di Media Sosial!

Namun, ada seorang anak yang sedih karena bisnis ketupat milik orang tuanya rusak menjelang Hari Raya.

Bisnis tersebut telah berjalan selama lebih dari 20 tahun dan pada saat ini, sekitar 7.000 ketupat beku dalam kulkas rusak dan berwarna hitam karena jamur.

"Ibu mulai sadar salah satu kulkas tidak dingin dan ada bau busuk ketika ingin mengambil ketupat pesanan pelanggan. Ketika membuka bungkusan ketupat, ada yang sudah berair dan berjamur," ucap Juliana kepada Mstar.

Baca Juga: Takbiran Berakhir Tragis di Purwakarta: Puluhan Anak Muda Ditangkap Polisi karena Mengganggu Ketertiban Umum!

"Bukan 70 atau 700 biji, tapi 7.000 biji ketupat dalam kulkas penyejuk yang rusak. Saat itu ibu tidak tahu harus berkata apa dan hanya mengatakan jika tidak rezeki, tapu terlihat raut wajahnya yang sedih dan mencoba agat tidak menangis," sambungnya.

Sang anak menyatakan bahwa ibu dan ayahnya mengalami kerugian sekitar Rp15,3 juta dan ia sangat merasa kasihan pada kedua orang tuanya yang setiap hari membuat ketupat.

"Ada yang buat awal bulan puasa. 100 biji dijual dengan harga RM65 (sekitar Rp 218 ribu), jadi ibu dan bapak mengalami kerugian RM4,550 (sekitar Rp 15,3 juta). Tapi paling kasihan jernih payah ibu dan bapak yang setiap hari membuat ketupat," ucapnya sedih.

Baca Juga: Proyek Normalisasi Situ Cikadongdong Tak Berfungsi, Dedi Mulyadi Soroti Manfaatnya untuk Warga!

"Ayah mengatakan jangan ambil pesanan banyak karena nanti letih saat membuatnya. Melihat ketupat yang rusak, kami anak-anaknya kasihan dan memberikan dukungan untuk ibu dan ayah," ujarnya.

Meskipun demikian, mereka terus berjuang dan melanjutkan persiapan untuk membuat ketupat kembali sebelum Hari Raya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X