Gowok: Kamasutra Jawa, Film Penuh Kontroversi yang Buka Tabir Rahasia Lelaki Jawa Abad ke-15

photo author
- Selasa, 10 Juni 2025 | 10:15 WIB
Film Gowok: Kamasutra Jawa bongkar sejarah profesi gowok yang ajarkan seks ke lelaki Jawa, bikin penonton terpaku dan terkejut! (dilukis oleh G. Kepper pada tahun 1900)
Film Gowok: Kamasutra Jawa bongkar sejarah profesi gowok yang ajarkan seks ke lelaki Jawa, bikin penonton terpaku dan terkejut! (dilukis oleh G. Kepper pada tahun 1900)

Purwakarta Online - Hanung Bramantyo kembali hadir dengan film baru yang mengguncang, kontroversial, tapi juga sarat makna: "Gowok: Kamasutra Jawa."Jangan tertipu dengan judul yang mengarah ke film dewasa biasa.

Film ini bukan hanya soal adegan sensual, tapi tentang sejarah, budaya, feminisme, dan kekuasaan tubuh perempuan Jawa.

Mengangkat profesi kuno bernama gowok, film ini mengungkap sebuah realita sejarah yang selama ini tabu dan terlupakan.

Perempuan yang mengajarkan calon pengantin pria cara membahagiakan istri, secara emosional maupun seksual.

Baca Juga: Link Eksklusif Its Anggi Viral di Telegram, OnlyFans hingga Doodstream

Film ini disebut-sebut sejiwa dengan film "Tuhan, Izinkan Aku Berdosa" (2023) yang juga dibuat oleh sutradara laki-laki dan memuat napas feminisme.

Namun, Hanung terlihat lebih berani dan tegas dalam menunjukkan posisinya terhadap isu abu-abu seputar seksualitas dan peran perempuan.

Ia memperluas sudut pandang dengan isu sosial yang menjerat perempuan di masa itu.

Dalam budaya Jawa, gowok adalah perempuan pengajar seksualitas dan emosi untuk pria menjelang menikah.

Baca Juga: Link 3 Menit yang Bikin Geger: Benarkah Itu Its Anggi?

Profesi ini sudah ada sejak abad ke-15 dan diyakini hasil akulturasi budaya Tiongkok dan Jawa.

Tujuan akhirnya adalah mencetak "lelananging jagad" pria sempurna yang bisa menjadi suami idaman dalam segala aspek.

“Kalau dibilang ini film tentang Serat Centhini, iya. Tapi kita ambil bagian saat mengajarkan pendidikan seksual,” ujar Hanung.

"Gowok: Kamasutra Jawa" memang ditujukan untuk penonton 21 tahun ke atas, karena mengandung adegan kekerasan dan trauma seksual.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X