Sosok R.A Kartini Terungkap! Pengaruh Ulama Semarang yang Mengubah Jalan Emansipasi di Tanah Jawa!

photo author
- Minggu, 20 April 2025 | 21:06 WIB
Sejarah panjang kebaya, konon berasal dari timur tengah, menjadi pakaian bangsawan RA Kartini, menjadi inspirasi seragam Pramugari Garuda Indonesia hingga kini viral video hot kebaya hijau (kolase foto kebaya: RA Kartini (Wikipedia commons), Seragam Pramigari Garuda Indonesia dan screensho)
Sejarah panjang kebaya, konon berasal dari timur tengah, menjadi pakaian bangsawan RA Kartini, menjadi inspirasi seragam Pramugari Garuda Indonesia hingga kini viral video hot kebaya hijau (kolase foto kebaya: RA Kartini (Wikipedia commons), Seragam Pramigari Garuda Indonesia dan screensho)

PURWAKARTA ONLINE - Sosok Raden Ajeng Kartini, pahlawan emansipasi wanita yang namanya harum mewangi di seantero Nusantara, ternyata menyimpan sebuah fakta yang mungkin belum banyak diketahui publik!

Di balik pemikiran progresifnya yang mendobrak tradisi dan memperjuangkan hak-hak kaum perempuan, tersembunyi pengaruh mendalam dari seorang ulama besar asal Semarang: Syaikh Muhammad Darat al-Samarani!

Selama ini, kita mengenal Kartini sebagai seorang wanita bangsawan yang tercerahkan oleh bacaan-bacaan dari Barat.

Surat-suratnya kepada para sahabat penanya di Belanda menjadi saksi betapa dahaganya ia akan ilmu pengetahuan dan kesetaraan.

Baca Juga: Tagar Jennie BLACKPINK Viral: Goyang Panggung Coachella dengan Aura Koboi Merah yang Membara!

Namun, tahukah Anda bahwa jauh sebelum ide-ide Eropa itu merasuk dalam benaknya, Kartini telah lebih dulu terpapar dengan pemikiran Islam yang justru memberinya landasan awal untuk melihat dunia dengan perspektif yang berbeda?

Sebuah fakta mengejutkan terungkap bahwa Kartini, meskipun tidak mengenyam pendidikan di pesantren, memiliki kedekatan intelektual yang signifikan dengan pemikiran Syaikh Muhammad Darat.

Ulama kharismatik yang hidup di abad ke-19 ini dikenal luas sebagai ahli tafsir dan tasawuf, yang dengan gigih menyebarkan ilmunya melalui kitab-kitab berbahasa Jawa Pegon.

Kitab-kitab inilah yang kemudian sampai ke tangan Kartini, membuka cakrawala pemahamannya tentang ajaran Islam yang ternyata jauh dari kungkungan tradisi yang selama ini membelenggu kaum wanita.

Baca Juga: 6 Fakta Unik Hari Kartini, Dari Kebaya hingga Surat-surat Inspiratif RA Kartini

Bayangkan! Di tengah feodalisme Jawa yang kental dan dominasi patriarki yang begitu kuat, seorang Kartini muda menemukan oase pemikiran yang membebaskan dalam tafsir Al-Qur'an yang ditulis oleh seorang ulama lokal.

Pemahaman baru tentang Islam inilah yang diyakini menjadi salah satu pendorong utama Kartini untuk mempertanyakan status quo dan memperjuangkan hak-hak kaumnya.

Pengaruh Syaikh Muhammad Darat bagaikan mata air jernih yang menyegarkan dahaga intelektual Kartini.

Ia melihat Islam bukan sebagai agama yang mengekang, melainkan sebagai sumber nilai yang menjunjung tinggi martabat manusia, termasuk kaum wanita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X