Penasara Film Laga "The Ambush" - Kisah Nyata Penyergapan Maut yang Bikin Deg-degan! Layakkah Ditonton? Simak Selengkapnya

photo author
- Sabtu, 12 April 2025 | 09:22 WIB
Film The Ambush atau Al Kameen yang dijadwalkan tayang di Bioskop Trans TV (imdb.com)
Film The Ambush atau Al Kameen yang dijadwalkan tayang di Bioskop Trans TV (imdb.com)

PURWAKARTA ONLINE - Para pencinta Film Laga siap-siap dibuat tegang! Malam ini, Jumat, 11 April 2025, pukul 21.00 WIB, Bioskop Trans TV akan menayangkan film laga penuh adrenalin berjudul "The Ambush" (dikenal juga dengan "Al Kameen").

Namun, di balik gembar-gembor penayangannya, muncul pertanyaan krusial: Layakkah film ini menemani malam akhir pekan Anda?

"The Ambush" bukan sekadar film aksi biasa. Film ini diangkat dari kisah nyata penyergapan mengerikan yang dialami tentara Uni Emirat Arab (UEA) saat bertugas dalam Perang Yaman pada tahun 2018.

Bayangkan, di tengah gurun pasir yang membara, tiga prajurit UEA yang berbasis di Mocha tengah melakukan patroli rutin di pegunungan. Siapa sangka, petaka datang tanpa diduga!

Baca Juga: Bojan Hodak Sebut Hasil Imbang Lawan Borneo FC Sudah Adil

Kendaraan lapis baja yang mereka tumpangi tiba-tiba dihujani rentetan tembakan gencar dari kelompok pemberontak.

Mereka terjebak di sebuah ngarai sempit yang terpencil, terluka, dan terputus dari komunikasi. Situasi genting! Maut seolah mengintai di setiap sudut ngarai.

Adalah Sersan Ali Al-Mismari, Sersan Al Hindasi, dan Bintara Tinggi Bilal Al Saadi, tiga nama yang kini menjadi simbol perjuangan dan harapan di tengah keputusasaan.

Dalam kondisi kritis, dengan sisa-sisa kekuatan, mereka berhasil mengirimkan pesan darurat ke markas militer.

Baca Juga: iPhone 16 Resmi Meluncur di iBox Pakuwon Mall Jogja di Harga 12 Jutaan, Pengunjung Membludak!

Komandan mereka, Kolonel Almazroui (diperankan oleh Abdullah Bin Heider), tak tinggal diam.

Menyadari bahwa serangan ini bukan insiden biasa, melainkan penyergapan yang sengaja direncanakan.

Ia segera mengerahkan seluruh kekuatan militer UEA, baik dari udara maupun darat, untuk melakukan misi penyelamatan yang penuh risiko.

Pasukan penyelamat, termasuk Ali Al-Asmari dan rekan-rekannya, harus berpacu dengan waktu dan menghadapi berbagai rintangan berat untuk mencapai ngarai tempat ketiga prajurit itu terjebak. Setiap detik terasa seperti neraka, dan kesalahan sekecil apapun bisa berakibat fatal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Dadan Hamdani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X