VIRAL! Bupati Purwakarta Nonaktifkan DEDI MULYADI, Gara-gara Urusan Baju Lebaran!

photo author
- Kamis, 10 April 2025 | 19:27 WIB
Bupati Purwakarta Om Zein nonaktifkan Dedi Mulyadi usai kebijakan wajib baju lebaran menuai protes. (Aik)
Bupati Purwakarta Om Zein nonaktifkan Dedi Mulyadi usai kebijakan wajib baju lebaran menuai protes. (Aik)

Om Zein Berani Nonaktifkan Dedi Mulyadi! Kebijakan Baju Lebaran Picu Kontroversi di Purwakarta

PURWAKARTA ONLINE, Pasawahan – Langkah tegas diambil Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein atau yang akrab disapa Om Zein, menyusul kebijakan kontroversial yang diterapkan oleh Dedi Mulyadi, Kepala SDN Sawahkulon.

Dedi resmi dinonaktifkan dari jabatannya setelah mengeluarkan aturan mewajibkan siswa mengenakan pakaian lebaran pada hari pertama masuk sekolah usai libur Idul Fitri.

Keputusan penonaktifan ini diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta, Purwanto, pada Selasa (8/4/2025).

"Yang bersangkutan sudah kami nonaktifkan. Untuk sementara, Kepala SDN Sawahkulon dijabat oleh pelaksana tugas," tegas Purwanto, yang kerap disapa Kang Ipung.

Kebijakan yang Dinilai Tidak Relevan

Aturan penggunaan baju lebaran di sekolah tersebut menuai kritik karena dianggap tidak berkaitan dengan proses pembelajaran.

Kang Ipung menegaskan, kebijakan di lingkungan pendidikan haruslah berfokus pada esensi pembelajaran, bukan hal-hal yang justru membebani orang tua.

"Hal-hal seperti pakaian lebaran tidak ada relevansinya dengan kegiatan pendidikan atau silaturahmi. Jangan sampai kebijakan malah merugikan atau membingungkan wali murid," ujarnya.

Om Zein: Jangan Tambah Beban Ekonomi Warga

Bupati Om Zein, yang memberikan instruksi langsung penonaktifan Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa kebijakan tersebut justru menimbulkan polemik di masyarakat.

"Saya perintahkan Disdik Purwakarta untuk segera menonaktifkan Kepala SDN Sawahkulon. Aturan ini tidak mempertimbangkan kondisi ekonomi orang tua siswa dan berpotensi menambah beban mereka," tegasnya.

Ia berharap insiden serupa tidak terulang di sekolah lain di Purwakarta.

Menurutnya, kebijakan di dunia pendidikan harus mengutamakan kepentingan siswa dan kesejahteraan masyarakat, bukan hal-hal yang bersifat simbolis semata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X