Innalillahi, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas Meninggal Dunia: Kontroversi dan Warisan Dakwahnya

Purwakarta Online - Kabar duka datang dari dunia dakwah Indonesia. Salah satu pendakwah terkemuka, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, meninggal dunia pada Kamis, 11 Juli 2024, dalam usia 61 tahun.

Berita ini menggemparkan umat Islam di Indonesia, khususnya mereka yang mengikuti manhaj Salafi.

Perjalanan Hidup dan Pendidikan

Ustadz Yazid lahir pada tahun 1962 di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Sejak muda, beliau menunjukkan ketertarikan yang mendalam terhadap ilmu agama.

Pendidikan awalnya ditempuh di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta.

Selanjutnya, beliau melanjutkan studinya di Arab Saudi, di mana beliau menjadi murid Abdur Razaq bin Abdul Muhsin al-Abbad dan banyak belajar dari Al-Imam Al-'Allamah Asy-Syekh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin.

Ketekunan dan kecintaannya pada ilmu menjadikannya salah satu murid kesayangan Syekh Utsaimin.

Baca Juga: Menikmati Liburan di Yogyakarta: Jangan Lewatkan Kawasan Teras Malioboro untuk Berburu Oleh-Oleh Murah

Kontribusi dan Karya

Sepulangnya ke Indonesia, Ustadz Yazid tidak hanya menjadi khatib yang aktif, tetapi juga mendirikan Radio Rodja dan membina Pondok Pesantren Minhajus Sunnah di Bogor.

Beliau dikenal karena dakwahnya yang konsisten menyebarkan sunnah dan manhaj Salafi.

Selain itu, Ustadz Yazid juga aktif sebagai narasumber di Radio Rodja dan rutin memberikan khutbah serta tabligh akbar di berbagai kota di Indonesia.

Dalam dunia literatur Islam, Ustadz Yazid telah menulis puluhan buku yang menjadi rujukan penting bagi umat Islam.

Beberapa karyanya yang terkenal antara lain: