Kontroversi Idul Fitri Jamaah Aolia di Gunungkidul, Penyelenggaraan Lebih Awal dan 'Sudah Telepon Allah' Memicu Kecaman dari Tokoh Agama

photo author
- Sabtu, 6 April 2024 | 20:06 WIB
Jamaah Masjid Aolia sudah lebaran (Yt/REDAKSI TRANS7 OFFICIAL)
Jamaah Masjid Aolia sudah lebaran (Yt/REDAKSI TRANS7 OFFICIAL)

Purwakarta Online - Ribuan jamaah Masjid Aolia yang tersebar di Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunungkidul, D.I. Yogyakarta, memutuskan untuk merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah lebih awal dari yang ditentukan.

Pada Jum’at (5/4), mereka memadati masjid-masjid Aolia di beberapa titik untuk melaksanakan ibadah shalat Idul Fitri.

Namun, keputusan tersebut menuai kecaman dari tokoh agama. Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrurrozi, dengan tegas mengecam tindakan Jamaah Masjid Aolia.

Ia menyatakan bahwa tindakan mereka adalah sebuah kesalahan yang memprihatinkan.

Baca Juga: Zara, Anak Ridwan Kamil, Umumkan Keputusan Melepas Hijab: Momen Pribadi dan Pencarian Identitas

Lebih lanjut, Fahrurrozi menegaskan bahwa umat Islam harus menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama yang benar, dengan menggunakan ilmu dan akal sehat.

"Ini sungguh memprihatinkan, harus dicegah dan tidak boleh terulang kembali," kata Gus Fahrur, sapaan akrabnya.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Gus Fahrur, menegaskan bahwa ajaran agama Islam harus dijalankan sesuai dengan tuntunan yang benar.

Ia menilai bahwa klaim mengenai komunikasi langsung dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala (SWT) melalui telepon, tanpa landasan ilmiah adalah tidak sah.

Baca Juga: Kue Nastar Rusak, Netizen Keluhkan Pelayanan JNE yang Mengecewakan!

Gus Fahrur juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap klaim seseorang yang mengaku memiliki hubungan khusus dengan Allah tanpa dasar ilmu yang kuat.

"Dalam ajaran agama Islam, benar dan salah hanya dapat diukur dengan ketentuan-ketentuan syariat sesuai tuntunan Al-Qur'an, hadist, qiyas dan ijmak para ulama," tegasnya.

Gus Fahrur juga menyerukan kepada masyarakat Muslim di Padukuhan Panggang, Gunung Kidul, untuk mengambil tuntunan agama Islam dari ulama yang memiliki pengetahuan yang benar dan telah diterima oleh masyarakat umum.

Kontroversi ini menyoroti pentingnya menjalankan ibadah dengan mematuhi tuntunan agama yang benar dan berdasarkan ilmu yang valid.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X