Nunung Homanudin, Tokoh Santri dengan kecerdasan luar biasa!

PURWAKARTA ONLINE - Lahir dengan nama Honama, kemudian dikenal dengan nama kecil Enung. Lantas salah satu gurunya mengganti nama Beliau menjadi Homanudin.

Nama tersebut diresmikan di Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan nama Nunung Honama. Tetapi lebih dikenal dengan sebutan Enung atau Honama.

Homanudin merupakan putra dari H. Makmur dan Hj. Hasanah di Legokbarong Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta. Saat lahir, masih termasuk Kecamatan Wanayasa.

Dari narasumber, silsilah Homanudin diketahui hingga kakek buyutnya, yaitu Nunung Homanudin bin H. Makmur bin Murkiam bin Laeni.

Baca Juga: FC Barcelona, simbol perlawanan Catalan terhadap dominasi Spanyol!

Dari catatan asli Almarhumah Hj. Hasanah, diketahui Homanudin lahir pada tanggal 13 November 1957.

Tanggal wafatnya belum diketahui secara pasti, namun salah satu keponakannya, yang juga menjadi narasumber, mengatakan Homanudin wafat pada tahun 1982.

Lokasi makam Homanudin berada di 'Makam Kulon', Kp. Legok barong RT. 009 RW. 004 Desa Pusakamulya Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta.

---Kitab-kitab peninggalan

Banyak sekali peninggalan Homanudin, berupa kitab-kitab, baik tulisannya sendiri maupun kitab-kitab yang ia pelajari semasa hidup.

Namun hampir semua kitab-kitab tersebut telah diambil oleh seorang santri dari Bandung, yang datang ke rumah saat 'pasaran' di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Cipulus, Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta.

Hanya ada beberapa buku, catatan kecil dari tulisan tangan asli Homanudin yang saat ini masih tersimpan di keponakan Almarhum, yaitu Asep Rahmat Saleh Setiaji.

Baca Juga: Fenerbahce vs Galatasaray, lahir kembar dari rahim konflik, permusuhan abadi di Liga Turki!

---Riwayat Hidup