Fenerbahce vs Galatasaray, lahir kembar dari rahim konflik, permusuhan abadi di Liga Turki!

PURWAKARTA ONLINE - Derby senantiasa menyeruakkan aura panas persaingan, begitu juga antara Fenerbahce vs Galatasaray di Liga Turki, dua musuh akan berduel pada Minggu malam ini, pukul 23.00 WIB, 8 Januari 2023.

Perlu diketahui Derby Istanbul ini lebih pelik daripada sekadar persaingan di lapangan hijau. Fenerbahce vs Galatasaray adalah persaingan berlatar belakang konflik politik, sejarah dan perseteruan antar kepentingan dua benua, Eropa dan Asia. Kok bisa?

Jadi Derby antara Fenerbahce vs Galatasaray tidak bisa anda bandingkan dengan Derby Milan, antara AC Milan dengan Inter Milan.

Atau anda bandingkan derby Fenerbahce vs Galatasaray dengan El Clasico antara simbol nasionalis Catalan (Barcelona) dengan simbol nasionalisme Spanyol (Real Madrid).

Baca Juga: REKOR Hakan Sukur, Legenda Galatasaray GOL TERCEPAT PIALA DUNIA 11 Detik belum terpecahkan hingga saat ini!

Apalagi dibandingkan dengan sekadar Derby London. Perlu diketahui derby antara Fenerbahce dengan Galatasaray disebut dengan Derby Antar Benua atau Intercontinental Derby.

Terang saja, karena dahulu kekuasaan Turki meliputi Asia, Afrika dan Eropa, saat terjadi konflik politik dalam internal Dinasti Turki Usmani, maka konflik yang terjadi adalah konflik yang teramat besar.

Jadi Derby ini menarik untuk disimak bukan hanya saat ini, tetapi menarik pula secara historis.

Mari kita buka sejarah awal bagaiman lahirnya permusuhan abadi antara Fenerbahce vs Galatasaray.

Baca Juga: Golden goal Mario Jardel, bawa Galatasaray tumbangkan Real Madrid di turnamen tertinggi Eropa tahun 2000!

Ya, Derby Istanbul atau juga terkadang disebut sebagai Intercontinental Derby adalah sebutan bagi persaingan dan permusuhan antara dua klub sepak bola yang berasal dari Kota Istanbul, Turki.

Dua klub tersebut adalah Fenerbahce S.K. dan Galatasaray S.K.

Masalah yang melatarbelakangi permusuhan antar dua klub sepak bola yang sudah ada sejak zaman Kesultanan Utsmaniyah itu cukup kompleks.

Yaitu dimulai dari masalah internal klub Turkkulubu, konflik kelas, masalah politik, hingga persaingan antara sisi Eropa dengan Asia.