Begilah Jadinya Anak Gen Z dan Bocah Old Liburan Bersama, TikTok, Peta Kertas, dan Cerita di Senja

PURWAKARTA ONLINE - Gen Z dan bocah old liburan bareng, gaya berbeda. Dari TikTok dan petualangan spontan hingga peta kertas dan cerita senja.

Langit pagi itu cerah. Gen Z sudah sibuk menggulir layar ponsel, mencari “hidden gem” di TikTok dengan tagar #TravelGoals.

Sementara di pojok ruangan, bocah old duduk tenang, membuka peta kertas yang mulai menguning, dengan coretan tinta yang menjadi saksi perjalanan puluhan tahun lalu.

Dua generasi, dua cara memandang dunia. Tapi hari itu, mereka punya tujuan yang sama: menjelajah, menemukan, dan merayakan keindahan.

Baca Juga: Amalia Mutya Zain Viral di TikTok, Netizen Ramai Cari Akun Asli Mahasiswi Cantik Ini

Mengatur Budget vs Mengatur Rencana

Gen Z percaya bahwa setiap liburan bisa murah asal kreatif. 82 persen dari mereka memilih perjalanan yang budget-friendly, memanfaatkan tiket promo dan penginapan sederhana.

Bocah old tidak kalah hemat, tapi mereka lebih suka rencana matang: hitung waktu tempuh, tentukan jalur, pastikan semua “aman terkendali” sebelum kaki melangkah.

Menyatu dengan Alam, Dua Gaya Berbeda

Bagi 56 persen Gen Z, liburan harus dekat dengan alam dan ramah lingkungan. Mereka memilih destinasi yang bebas plastik, eco-lodge di tengah hutan, atau pantai yang sunyi.

Bocah old pun menyukai alam, tapi dengan cara berbeda. Mereka ingin duduk di tepi danau, menikmati kopi panas sambil bercerita tentang masa lalu — cerita yang membuat Gen Z diam, lalu merekamnya untuk diunggah ke Instagram.

Baca Juga: Tompi Putuskan Keluar dari Wahana Musik Indonesia, LMKN Dituding Tagih Hotel di NTB

Inspirasi Digital vs Cerita Lisan

Gen Z menghabiskan rata-rata 2 jam 43 menit sehari di media sosial, mencari inspirasi dari influencer.