Rekor Kopi Jawa di Pasar Lelang Amsterdam Tahun 1711, Dari Bantaran Ciliwung ke Pasar Dunia

photo author
- Minggu, 26 Januari 2025 | 14:00 WIB
Seorang wanita pemetik kopi jawa, sekitar tahun 1910. Kopi Jawa mencatat sejarah pada tahun 1711 dengan ekspor perdana ke Amsterdam. Kopi ini memecahkan rekor lelang, membuka jalan bagi dominasi kopi Indonesia di dunia. (KITLV/1402882/Kleingrothe, C.J./Medan)
Seorang wanita pemetik kopi jawa, sekitar tahun 1910. Kopi Jawa mencatat sejarah pada tahun 1711 dengan ekspor perdana ke Amsterdam. Kopi ini memecahkan rekor lelang, membuka jalan bagi dominasi kopi Indonesia di dunia. (KITLV/1402882/Kleingrothe, C.J./Medan)

PURWAKARTA ONLINE, Legokbarong - Pada tahun 1711, kopi dari Jawa mencatat sejarah dengan memecahkan rekor harga lelang di Amsterdam.

Kejayaan ini dimulai dari upaya pemerintah Belanda menanam kopi di bantaran Sungai Ciliwung pada akhir abad ke-17.

Setelah sukses menghasilkan kopi berkualitas tinggi, benih kopi dari Jawa dikirim ke Amsterdam pada 1706 untuk penelitian.

Hasilnya, kopi Jawa diakui sebagai salah satu yang terbaik di dunia.

Baca Juga: PT HIM Bangun Pabrik Baru di Purwakarta, Dukung Produksi Jaecoo Lokal

Ekspor Perdana yang Menggemparkan

Lima tahun kemudian, Bupati Cianjur, Raden Aria Wira Tanu III, mengapalkan kopi pertama ke Amsterdam.

Sekitar 4 kuintal kopi tersebut langsung menjadi sensasi di pasar lelang, membuktikan potensi besar kopi Indonesia.

Penyebaran Kopi Jawa ke Dunia

Keberhasilan kopi Jawa menarik perhatian Raja Louis XIV dari Prancis.

Pada 1714, ia meminta benih kopi Jawa untuk ditanam di kebun raya Jardin des Plantes, Paris.

Baca Juga: Istana Bantah Video Viral Mayor Teddy Hormat ke Aguan, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya!

Dari sini, benih kopi Jawa menyebar ke Martinique dan kawasan Karibia, menjadi asal mula berbagai varietas kopi di Amerika Latin, termasuk Blue Mountain di Jamaika dan Geisha di Panama.

Dominasi Kopi Jawa di Pasar Eropa

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Wikipedia, Jurnal Ilmiah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X