Java Coffee, Perjalanan Kopi Indonesia dari Jawa ke Dunia

photo author
- Sabtu, 25 Januari 2025 | 20:00 WIB
Seorang wanita pemetik kopi jawa, sekitar tahun 1910. Bagaimana kopi Indonesia, yang pertama kali ditanam di Jawa pada akhir abad ke-17, menjadi primadona di pasar internasional? (KITLV/1402882/Kleingrothe, C.J./Medan)
Seorang wanita pemetik kopi jawa, sekitar tahun 1910. Bagaimana kopi Indonesia, yang pertama kali ditanam di Jawa pada akhir abad ke-17, menjadi primadona di pasar internasional? (KITLV/1402882/Kleingrothe, C.J./Medan)

Baca Juga: Jaecoo J7 PHEV Tampil Perdana di Indonesia, Buktikan Efisiensi di Jakarta-Bali

Dampak Global dan Varietas Baru

Benih kopi Jawa menyebar hingga Amerika Latin dan Karibia.

Varietas tipika dari Jawa menjadi cikal bakal kopi Blue Mountain di Jamaika dan Geisha di Panama.

Namun, di akhir abad ke-19, serangan hama menghancurkan perkebunan kopi di Indonesia, memaksa Belanda beralih ke varietas robusta yang lebih tahan hama.

Kopi di Era Modern

Setelah kemerdekaan, perkebunan kopi beralih ke tangan petani kecil.

Saat ini, 92% produksi kopi nasional berasal dari petani lokal.

Namun, kopi arabika terbaik Indonesia masih diekspor, sementara masyarakat lokal mengonsumsi kopi kelas dua.

Ironisnya, kopi tersebut kembali ke Indonesia dengan merek internasional seperti Starbucks.

Baca Juga: Firman Hertanto, Hotel Aruss Semarang dan Skandal Pencucian Uang Judi Online

Kopi Indonesia adalah bukti kekayaan sumber daya alam dan sejarah perdagangan global.

Dari Batavia hingga Paris, kopi Jawa telah meninggalkan jejak mendalam di dunia internasional, menjadikan Indonesia salah satu negara penghasil kopi terbaik dunia.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Wikipedia, Jurnal Ilmiah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X