Java Coffee, Perjalanan Kopi Indonesia dari Jawa ke Dunia

photo author
- Sabtu, 25 Januari 2025 | 20:00 WIB
Seorang wanita pemetik kopi jawa, sekitar tahun 1910. Bagaimana kopi Indonesia, yang pertama kali ditanam di Jawa pada akhir abad ke-17, menjadi primadona di pasar internasional? (KITLV/1402882/Kleingrothe, C.J./Medan)
Seorang wanita pemetik kopi jawa, sekitar tahun 1910. Bagaimana kopi Indonesia, yang pertama kali ditanam di Jawa pada akhir abad ke-17, menjadi primadona di pasar internasional? (KITLV/1402882/Kleingrothe, C.J./Medan)

PURWAKARTA ONLINE, Legokbarong - Pada 1696, pemerintahan kolonial Belanda membawa bibit kopi arabika dari Malabar, India, ke Jawa.

Percobaan pertama di Kedawung gagal akibat bencana alam, tetapi upaya kedua berhasil.

Kopi yang ditanam menghasilkan kualitas unggul, menjadi bibit utama untuk perkebunan di Indonesia.

Peran Batavia dalam Sejarah Kopi

Batavia (kini Jakarta) menjadi pusat pengembangan kopi di awal abad ke-18.

Perkebunan meluas hingga ke Sukabumi, Bogor, dan daerah lain di Jawa.

Baca Juga: Mengapa 50 Sertifikat HGB dan HM Pagar Laut di Tangerang Dibatalkan? Temukan Fakta Mengejutkan!

Pada 1706, kopi dari bantaran Ciliwung dikirim ke Amsterdam untuk penelitian.

Hasilnya, kopi ini diakui berkualitas tinggi.

Mendunia Berkat Java Coffee

Pada 1711, ekspor kopi perdana dari Jawa mencetak sejarah.

Bupati Cianjur, Raden Aria Wira Tanu III, mengirimkan 4 kuintal kopi ke Amsterdam.

Keberhasilan ini mendorong penyebaran kopi Jawa ke Eropa dan koloni-koloni Belanda lainnya.

Pada 1726, kopi dari Jawa menguasai pasar Eropa, mengalahkan kopi Mocha.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Enjang Sugianto

Sumber: Wikipedia, Jurnal Ilmiah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X