Purwakarta Online - Aplikasi eHDW, yang dikembangkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) dengan dukungan Bank Dunia, menjadi solusi inovatif dalam perencanaan, pelaksanaan, serta pengendalian program konvergensi stunting di tingkat desa.
Seiring dengan penetapan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam RPJMN 2020-2024, aplikasi ini terus dikembangkan untuk mendukung target penurunan prevalensi stunting dari 24,4% pada 2021 menjadi 14% pada 2024.
Penyesuaian Aplikasi untuk Penanganan Stunting
Perpres 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting membawa berbagai penyesuaian pada aplikasi eHDW, termasuk penambahan kelompok sasaran baru seperti remaja puteri, calon pengantin, dan pasangan usia subur.
Selain itu, klasifikasi anak usia 0-59 bulan juga menjadi fokus dalam aplikasi ini.
Penyesuaian juga dilakukan untuk mengatasi kendala teknis seperti gangguan sinyal dan respon lambat pada platform mobile, serta untuk mengurangi data ganda dan memperbarui score cards layanan desa.
Baca Juga: Peringatan Hari Kebaya Nasional 2024: Refleksi Budaya di Istora Senayan
Optimalisasi Kinerja dengan eHDW 2.0
Aplikasi eHDW 2.0 hadir dalam dua platform, yaitu mobile berbasis Android dan website, untuk mengoptimalkan kinerja Kader Pembangunan Manusia (KPM) dalam input data dan pelaporan.
Aplikasi ini dirancang untuk mempermudah KPM dalam mengadvokasi konvergensi pencegahan stunting di desa, membantu masyarakat dan pemerintah desa mengidentifikasi masalah stunting, dan menyusun program pencegahan yang efektif.
Dukungan bagi Pemangku Kepentingan
Pada level pusat dan daerah, aplikasi eHDW 2.0 memfasilitasi monitoring dan evaluasi kemajuan konvergensi pencegahan stunting, serta membantu merumuskan kebijakan yang berbasis data riil dan terkini.
Platform web eHDW memungkinkan pemangku kepentingan di pusat dan daerah, termasuk pemerintah desa, untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi program stunting secara terpadu.
Artikel Terkait
Karang Taruna Sukses Gelar Perayaan Tahun Baru Islam 1446 H, Penggerak Soliditas Masyarakat Desa Pusakamulya!
Tahun Baru Islam di Desa Pusakamulya Lebih Meriah dari Tahun Baru Masehi, Seluruh Elemen Masyarakat Antusias Merayakan!
Banser Tempatkan 9 Anggota untuk Amankan Perayaan Tahun Baru Islam 1446 H di Desa Pusakamulya!
Om Zein Janjikan Ledakan Gaji Linmas hingga Rp1 Juta: Revolusi Kesejahteraan Desa!
Monev Dana Desa Kiarapedes: Rp150 Juta untuk Kandang Ayam, Pembangunan Lapangan Sepak Bola Berlanjut!
Monev Dana Desa Kiarapedes: Rp150 Juta untuk Kandang Ayam Petelur dan Rp450 juta untuk Lapangan Sepak Bola
Menteri Abdul Halim: Pendamping Desa Bukan untuk Kades, Ini Alasan Sebenarnya Kenapa Mereka Sangat Penting!
Menteri Abdul Halim Iskandar Usulkan 1 PLD 1 Desa untuk Optimalkan Pemberdayaan Masyarakat
Kades Korupsi, Tidak Bisa Salahkan Pendamping Desa! Ini Alasannya Kata Menteri Abdul Halim
Menteri Abdul Halim Tegaskan Peran Pendamping Desa untuk Pemberdayaan Masyarakat, Tugasnya Tidak Akan Pernah Selesai!