Baca Juga: Bahasa Indonesia Resmi Menjadi Bahasa Sidang UNESCO PBB
Binance telah menjadi sorotan sepanjang tahun ini karena sejumlah alasan, termasuk komentar Zhao yang berkontribusi pada kejatuhan FTX, salah satu pesaing utamanya.
Kesimpulan
Tindakan hukum terhadap Binance dan Zhao menandakan pergeseran keras pemerintah AS dalam mengawasi sektor kripto.
Ini menjadi peringatan bagi pertukaran kripto lainnya untuk mematuhi regulasi keuangan yang ada jika ingin beroperasi dalam sistem keuangan AS.
Pergantian kepemimpinan di Binance menandai perubahan besar dalam perusahaan ini, dengan harapan akan menghasilkan pembenahan dan ketaatan yang lebih baik terhadap regulasi.
Bagaimanapun, situasi ini juga mengingatkan bahwa di tengah inovasi teknologi, kepatuhan hukum tetap menjadi hal yang krusial.***
Artikel Terkait
KH Ahmad Anwar Nasihin: Tidak Bisa Hanya Mengharapkan Hibah agar Pesantren Maju
Le Minerale Menepis Hoaks Terkait Keterkaitan dengan Israel dan Mempertegas Identitas sebagai Produk Lokal Terbaik
BRI Dukung Penuh Piala Dunia U17 2023: Penawaran Menarik untuk Pecinta Sepak Bola Indonesia
The Gade Creative Lounge: Menyemai Kreativitas dan Kemandirian Melalui Kolaborasi PT Pegadaian dan Universitas Mulawarman
Mark Mateschitz: Pewaris Muda Red Bull yang Kini Menjadi Miliarder Terkaya di Eropa
Mark Mateschitz: Penerus Kesuksesan Red Bull yang Membawa Nama Keluarga ke Puncak Kekayaan
Mark Mateschitz: Penerus Sukses Red Bull, Miliarder Muda Terkaya di Eropa Mengukir Era Baru dalam Bisnis Minuman Global
Upaya Pemkab Purwakarta Mengatasi Potensi Inflasi: Menanam Cabai di Halaman Rumah
Pendiri Binance Akui Bersalah dalam Penyelesaian 4,3 Miliar Dollar: Perubahan Besar bagi Raksasa Kripto di Amerika
Binance Akui Pelanggaran: CEO Mundur, Bursa Kripto Bayar 4,3 Miliar Dollar