PurwakartaOnline.com - Sebuah langkah mengejutkan terjadi dalam dunia kripto global ketika pendiri dan CEO Binance, Changpeng Zhao (CZ), mengumumkan pengunduran dirinya setelah mengaku bersalah atas sejumlah pelanggaran yang dihadapi dari Departemen Kehakiman dan agensi lain di Amerika Serikat. Dalam sidang federal di Seattle pada hari Selasa, Zhao memasuki pengakuannya yang mencakup serangkaian pelanggaran hukum yang membawa dampak signifikan pada eksistensi Binance sebagai bursa kripto terbesar di dunia.
Menurut pernyataan resmi dari Departemen Kehakiman, Binance telah setuju membayar sekitar $4.3 miliar untuk menyelesaikan penyelidikan yang dilakukan oleh lembaga tersebut. Kesepakatan ini mencakup perjanjian dengan Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) Departemen Keuangan, Office of Foreign Assets Control (OFAC), dan Commodity Futures Trading Commission (CFTC). Dengan ini, sekitar $1.8 miliar akan dikreditkan sebagai bagian dari penyelesaian tersebut.
Pelanggaran yang Diakui
Dalam pengakuan bersalahnya, Binance mengakui terlibat dalam pelanggaran anti-pencucian uang, pengiriman uang tanpa lisensi, dan pelanggaran sanksi. Pernyataan resmi Departemen Kehakiman menyebutnya sebagai "penyelesaian korporat terbesar" yang melibatkan dakwaan pidana terhadap seorang eksekutif, dengan Zhao mengaku bersalah karena tidak menjaga program anti-pencucian uang.
Peran Kunci Zhao dan Dampak pada Pertumbuhan Binance
Zhao, yang dikenal dengan nama panggilan "CZ," sebelumnya memimpin Binance sejak diluncurkan pada Juni 2017 hingga menjelma menjadi bursa kripto terbesar di dunia dalam waktu 180 hari. Namun, kesuksesan ini tidak terlepas dari kontroversi, termasuk komentarnya yang dianggap menyebabkan keruntuhan FTX, salah satu pesaing utamanya.
Meskipun pertumbuhan pesatnya, Binance terus menarik perhatian regulator. Pada bulan Maret, CFTC mengajukan gugatan terhadap Binance, Zhao, dan Chief Compliance Officer Samuel Lim atas dugaan pelanggaran aturan perdagangan dan derivatif. Bulan berikutnya, Securities and Exchange Commission (SEC) AS menuduh Binance dan Zhao berbohong kepada regulator tentang operasinya, dengan 13 dakwaan diajukan dalam kasus federal.
Konsekuensi dan Langkah-langkah Perbaikan
Sebagai bagian dari kesepakatan pengakuan bersalah, Zhao akan mundur dari jabatannya sebagai CEO, dan Binance setuju untuk melibatkan seorang monitor kepatuhan independen selama periode tiga tahun. Ini merupakan langkah serius yang diambil untuk memperbaiki kepatuhan perusahaan terhadap regulasi AS.
Meskipun pernyataan Binance tidak menyebutkan secara rinci dampak pengunduran diri Zhao, langkah ini jelas merupakan tanggung jawab yang diambil pendiri perusahaan terhadap pelanggaran hukum yang terjadi selama ini.
Kesimpulan
Kesepakatan sebesar $4.3 miliar ini dan pengunduran diri Zhao menandai titik balik penting dalam hubungan antara bursa kripto dan regulator AS. Ini juga memberikan pelajaran berharga bahwa menggunakan teknologi baru untuk melanggar hukum bukanlah tindakan inovatif, melainkan tindakan kriminal.
Penting bagi industri kripto untuk memahami bahwa, untuk meraih manfaat dari sistem keuangan AS, aturan harus diikuti. Dengan demikian, setiap tindakan yang melanggar undang-undang dapat memiliki konsekuensi serius. Sebagai pemain di pasar kripto, kepatuhan pada peraturan harus menjadi prioritas utama untuk memastikan keberlanjutan dan integritas industri.***
Artikel Terkait
KH Ahmad Anwar Nasihin Menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Pesantren Entrepreneur Kabupaten Purwakarta
KH Ahmad Anwar Nasihin: Nabi, Ulama, dan Kyai Kita Memberi Contoh Kemandirian Ekonomi
KH Ahmad Anwar Nasihin: Tidak Bisa Hanya Mengharapkan Hibah agar Pesantren Maju
Le Minerale Menepis Hoaks Terkait Keterkaitan dengan Israel dan Mempertegas Identitas sebagai Produk Lokal Terbaik
BRI Dukung Penuh Piala Dunia U17 2023: Penawaran Menarik untuk Pecinta Sepak Bola Indonesia
The Gade Creative Lounge: Menyemai Kreativitas dan Kemandirian Melalui Kolaborasi PT Pegadaian dan Universitas Mulawarman
Mark Mateschitz: Pewaris Muda Red Bull yang Kini Menjadi Miliarder Terkaya di Eropa
Mark Mateschitz: Penerus Kesuksesan Red Bull yang Membawa Nama Keluarga ke Puncak Kekayaan
Mark Mateschitz: Penerus Sukses Red Bull, Miliarder Muda Terkaya di Eropa Mengukir Era Baru dalam Bisnis Minuman Global
Upaya Pemkab Purwakarta Mengatasi Potensi Inflasi: Menanam Cabai di Halaman Rumah